Meningkatnya aktivitas Gunung Sindoro di Temanggung, Jawa Tengah, membuat banyak orang kaget. Pasalnya, gunung itu sudah sangat lama "tidur." Kini sejumlah kawah di Sindoro kerap meyemburkan asap berbau belerang.
Mungkin tak banyak yang tahu. Menurut catatan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Sindoro terakhir kali meletus pada tahun 1910 atau 101 tahun silam.
Kata Kepala PVMBG, Surono, pada tahun 1910 tercatat gemuruh yang terdengar dari dalam badan gunung tersebut. Sementara tahun 1970 pernah dikabarkan peningkatan aktivitas tapi hanya muncul asap saja.
"Pada tahun 1970 hanya keluar asap jadi yang benar-benar meletus tahun 1910," kata Surono, Kamis (08/12).
Surono menyebut, kandungan silika di dalam material yang disemburkan Sindoro mencapai 56 persen. Ia menuturkan, hal itu mengindikasikan lava yang keluar dari kawah gunung itu bakal kental dan memiliki kekuatan perusak.
Surono khawatir bila gunung ini benar meletus. Erupsi itu bakal memengaruhi 2 jalur transportasi utama.
Surono bilang, laporan terakhir, Rabu kemarin, tercatat 1 kali gempa vulkanik dangkal, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 6 kali tremor. Tremor itulah yang dijadikan patokan kondisi Gunung Sindoro.
Surono menyebut, pihaknya mendapatkan laporan dari sebuah organisasi pecinta alam yang nekad mendaki sampai puncak gunung dan melaporkan bahwa terlihat 35 titik solfatara dari biasanya 4 serta getaran senantiasa dirasakan.
Meski berterima kasih terhadap laporan tersebut, Surono tetap memperingatkan bahwa gunung Sindoro harus steril 2 km dari puncaknya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved