Kamis (18/09) pagi ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma. Perjalanan ini mengawali rangkaian kunjungan ke 3 negara, Portugal, Amerika Serikat, dan Jepang. Ini adalah kunjungan luar negeri terakhir SBY sebelum lengser. Dan ini juga kunjungan luar negeri terlama, dalam 10 tahun SBY menjabat Presiden.
“Saya akan melaksanakan tugas internasional, berkunjung ke luar negeri dan ini Insya Allah merupakan tugas internasional serta kunjungan kerja saya ke luar negeri yang terakhir dalam kapasitas saya sebagai Presiden," ujar SBY dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, jelang keberangkatan.
Perjalanan kali ini cukup panjang. Selama 13 hari. SBY menyebut, hal ini karena banyaknya kegiatan bilateral yang akan dihadirinya di ketiga negara tersebut.
Di Portugal, Presiden SBY akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Presiden Cavaco Silva, Perdana Menteri Pedro Passos Coelho, dan Ketua Parlemen Assunção Esteves. Dalam kunjungan tersebut akan ditanda-tangani perjanjian bilateral di bidang energi dan sumber daya mineral.
Selain itu, SBY juga dijadwalkan akan menerima "kunci emas" Kota Lisabon dari Wali Kota Lisabon. Penyerahan kunci ini merupakan simbol penyampaian kepercayaan masyarakat kota Lisbon kepada masyarakat Indonesia.
Di Amerika Serikat, Presiden SBY akan menghadiri sejumlah acara, utamanya Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). “Saya akan sampaikan pidato di hadapan Sidang Umum PBB, farewell saya di hadapan tamu hadirin yang mulia," ujar dia.
Selain itu, SBY juga akan memimpin sidang pleno KTT Iklim PBB (UN Climate Summit) 2014; memberikan sambutan pembuka dalam Open Government Partnership High Level Event (OGP-HLE). Presiden SBY juga diundang untuk menyampaikan pidato di hadapan Taruna Akademi Militer AS di Westpoint, serta dalam forum Global Green Growth Institute.
Selama berada di New York, Presiden dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bilateral, antara lain dengan Presiden Meksiko.
Dari New York, Presiden beserta Ibu Negara dan delegasi melanjutkan kunjungan ke Washington DC. Dalam kunjungan ini, Presiden akan meresmikan Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) Center. IMAAM Center adalah lokasi yang akan menjadi tempat warga muslim di Washington DC berkumpul serta beribadah.
Presiden SBY juga akan bertemu dan berdialog dengan tokoh-tokoh muslim AS guna membahas perkembangan terkini di dunia Islam, termasuk instabilitas di kawasan Timur Tengah.
Agenda lainnya adalah meresmikan Patung Saraswati di KBRI Washington, dan menerima penghargaan dari The United States-Indonesia Society (USINDO). Presiden SBY juga akan memberikan kuliah umum di George Washington University.
Rangkaian lawatan SBY akan ditutup dengan mengunjungi, Kyoto, Jepang. Di Kyoto, Presiden akan menerima gelar Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan. Di Kyoto pula, Presiden SBY akan bertemu dan bertukar pikiran dengan sahabat-sahabat Indonesia di Jepang, baik dari kalangan pelaku ekonomi mau pun pakar-pakar, mengenai kesinambungan upaya membangun hubungan bilateral yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Jepang.
Presiden dijadwalkan bertolak dari Jepang pada tanggal 30 September dan tiba di Jakarta pada tanggal 1 Oktober 2014.
Sejumlah menteri ikut dalam rombongan yakni Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Ketua KADIN Suryo Bambang Sulisto, Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
© Copyright 2024, All Rights Reserved