Sebanyak 408 personel TNI berpangkat Kolonel ke atas di lingkungan Mabes TNI se-Jabodetabek mengikuti kuliah ekonomi yang disampaikan Profesor Emiritus dari Universitas Boston, sekaligus Presiden Boston Institute for Developing Economies (BIDE)
Prof. Gustav F. Papanek. Ceramah ekonomi bertajuk "21 Million Good Jobs and Double Digit Growth" ini memaparkan makalah berjudul "Pilihan Ekonomi yang Dihadapi Presiden Baru."
Acara ini dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (30/10).
Panglima TNI mengatakan, kekuatan pertahanan ditopang oleh kekuatan ekonomi yang baik. Hubungan antara pertahanan dan kesejahteraan, bagaikan 2 sisi mata uang. “Sebuah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, dapat dipastikan kekuatan militernya terbangun dengan baik.”
Moeldoko meminta seluruh jajaran anggota TNI untuk berusaha semaksimal mungkin menjaga ketentraman wilayah Indonesia. Hal ini akan berdampak pada kesediaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Dari awal saya telah berkata dengan lantang bahwa Panglima TNI akan menjamin kepada investor untuk datang ke Indonesia.”
Moeldoko menyebut, Indonesia memiliki peluang besar dalam pembangunan sektor ekonomi. Demografi yang akan dinikmati Indonesia harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Bonus demografi itu dapat menjadi peluang sekaligus sebagai ancaman bagi bangsa. Ancaman datang saat SDM nya tidak siap atau sebaliknya,” kata Panglima TNI.
Prof. Gustav F. Papanek adalah Profesor Ekonomi yang telah aktif di Indonesia sejak awal tahun 1960-an ketika menjabat sebagai Director of Harvards Development Advisory Service, cikal bakal Harvard Institute for International Development (HIID).
Disamping itu, ia juga masih aktif memberikan nasihat kepada pemerintah dan organisasi internasional tentang strategi pembangunan, pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan pekerjaan, serta isu-isu ekonomi lainnya.
Dalam acara ini, ia menyampaikan makalah “Economic Choices Facing the New President (Pilihan Ekonomi yang dihadapi Presiden baru).
Sejalan dengan dinamika perkembangan situasi saat ini, menuntut adanya wawasan dalam berbagai disiplin ilmu bagi para perwira TNI, termasuk pengetahuan tentang perekonomian.
Hal ini juga sejalan dengan upaya peningkatan profesionalisme prajurit, salah satu langkah yang dilakukan adalah mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang perkembangan yang terjadi di luar TNI.
Dalam ceramahnya Prof. Gustav Papanek juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup seluruh rakyatnya.
Perbaikan taraf hidup tersebut dapat dilakukan dalam periode pertama masa jabatan Presiden baru, dengan cara menggapai 10 persen angka pertumbuhan pendapatan nasional per tahun, serta menciptakan 21 juta lapangan kerja yang layak dan produktif selama 5 tahun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved