Meski musim kemarau di tahun 2014 oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dinyatakan dalam keadaan normal, beberapa daerah di Indonesia masih mengalami masalah kekeringan. Secara keseluruhan masalah kekeringan ini masih terjadi di 20 provinsi atau 86 kabupaten/kota.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan, selama Agustus 2014, wilayah di Jawa, Bali, NTT, NTB, Sulawesi Selatan, dan Lampung memang jarang terjadi hujan sehingga mengakibatkan kekeringan. "Sementara musim kemarau ini diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober sampai awal November 2014,” ujar Sutopo kepada pers, kemarin.
Berdasarkan pemantauan Kementerian Pekerjaan Umum terhadap waduk dan bendungan saat ini, dari total 176 waduk dan bendungan yang ada, 160-nya dinyatakan normal, 14 defisit, dan 2 dalam kondisi kering.
Untuk waduk atau bendungan yang yang defisit adalah Situ Patok dan Situ Sedok (Jawa Barat), Bendung Plumbon (Jawa Tengah), Pacal, Prijetan, Gondang, Pondok, Notopuro, Saradan, dan Kedungbendo (Jawa Timur), Palasari, Gerokgak, dan Benel (Bali), serta Bili-Bili (Sulawesi Selatan). Sedangkan untuk waduk atau bendungan yang kering berada di Bendungan Krisak dan Cengklik di Jawa Tengah.
Lebih jauh, Sutopo menjelaskan, pemerintah daerah (pemda) sebetulnya mampu mengatasi kekeringan di wilayahnya dengan mengerahkan tangki-tangki air, pompa air, dan bantuan air dengan menggunakan APBD. Meski begitu, BNPB juga menyiapkan Rp50 miliar untuk membantu pemda di 9 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT, Lampung, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Utara sesuai permintaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD).
"BNPB telah mendistribusikan mobil tangki ke beberapa BPBD provinsi/kabupaten/kota untuk penguatan kapasitas. Dan saat ini tangki tersebut digunakan untuk distribusi air,” tandas Sutopo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved