Kesetaraan gender di Papua masih mengalami hambatan besar, terutama bila dihadapkan dengan budaya dan adat istiadat. Adat istiadat di Papua belum memberikan ruang kepada perempuan untuk berbicara dalam pengambilan sebuah keputusan. Perempuan hanya diharuskan bertugas di dapur dan mengurus keluarga.
Keprihatinan tersebut diungkapkan Bupati Jayapura Habel Melkias Suwae di Sentani, Rabu (07/12). "Adat istiadat di Papua belum memberikan ruang kepada perempuan untuk berbicara atau menyampaikan pendapat di dalam forum resmi, mereka harus jauh di belakang karena tugasnya hanya di dapur dan mengurus keluarga," ungkap Habel Suwae.
Selain itu, masih menurut Bupati Jayapura itu, forum tersebut dilaksanakan di parah-parah adat (pendopo) perempuan tidak dilibatkan, tidak diberikan ruang untuk mengeluarkan pendapat, apalagi duduk bersama laki-laki sebagai pengambil keputusan. Hal ini karena perempuan masih dianggap sebagai ibu rumah tangga yang kerjanya hanya di dapur, dan mengurus keluarga.
Karena itu kesejataraan gender di Papua masih jauh dari harapan. Hal ini disebabkan budaya Papua yang masih belum menempatkan perempuan sebagai mitra yang sejajar dengan laki-laki sebagai pengambil keputusan.
Dampak tak adanya kesetaraan tersebut sangat luas yang mencakup semua sektor kehidupan.
Bupati Jayapura Habel Melkias Suwae berjanji akan terus mewujudkan kesetaraan gender di daerah yang dipimpinnya. Salah satunya dengan cara menempuh berbagai kebijakan khusus di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Misalnya dari sisi organisasi di Kabupaten Jayapura. Kantor Pemberdayaan Perempuan ditingkatkan menjadi badan artinya dari eselon III menjadi eselon II. Selain itu banyak perempuan di daerah ini yang diangkap sebagai kepala satuan kerja perangkat daerah yang sebagian besar putera daerah.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Jayapura juga menyiapkan dana untuk pemberdayaan perempuan dan berbagai kebijakan lainnya untuk mengangkat kesetaraan gender.
Bupati Habel Suwae juga dengan tulus mengakui bahwa kaum perempuan cukup aktif di berbagai kegiatan, baik organisasi maupun dalam menyukseskan pembangunan.
© Copyright 2025, All Rights Reserved