Diversifikasi pangan yang bersumber dari sumber daya lokal Indonesia sebetulnya sangat beragam dan harus mulai digali kembali. Sehingga Indonesia tak lagi mengandalkan beras sebagai pangan pokok.
Dalam hal ini, kepala daerah harus aktif mengimplementasikan dan mendorong konsumsi sumber pangan lokal agar tak bergantung lagi pada impor.
Demikianlah kata Menteri Pertanian Suswono kepada politikindonesia.com usia Konferensi Pers tentang pelaksanaan Hari Pangan Sedunia ke-33 Tahun 2013, di Jakarta, Jumat (25/10).
Menurutnya, walau pun tantangan dalam memproduksi beras lebih besar ketimbang sumber pangan pokok lainnya. Namun, kunci keberhasilan diversifikasi pangan di Indonesia ini ada di tangan kepala daerah seperti gubernur dan bupati/wali kota untuk mendorong konsumsi sumber pangan lokal.
"Dengan kampanye yang dilakukan kepala daerah, saya yakin akan muncul kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sumber pangan di luar beras. Sehingga penurunan konsumsi beras masyarakat Indonesia sebanyak 1,5 persen bisa tercapai," ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Suswono, pada peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini, pemerintah akan memberikan penghargaan kepada 5 kepala daerah dan kelompok masyarakat yang gencar dan berhasil mengampanyekan program diverisifikasi pangan tersebut.
"Karena diversifikasi pangan menjadi andalan untuk ketahanan pangan. Sehingga suplai pangan bisa terus berkelanjutan. Banyak sekali tanaman di Indonesia yang bisa menggantikan makanan pokok, beras," ujarnya.
Dijelaskan, peringatan Hari Pangan Sedunia ke-33 tahun ini akan diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat pada Rabu (30/10), hingga Oktober hingga Minggu (03/11). Tema nasional yang diambil untuk kegiatan kali ini adalah "Optimalisasi Sumber Daya Lokal Melalui Diversifikasi Pangan Menuju Kemandirian Pangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat"
"Peringatan Hari Pangan Sedunia secara nasional dilaksanakan rutin setiap tahun. Kegiatan itu digelar sebagai wahana meningkatkan pemahaman, kepedulian serta menggalang kerjasama pihak-pihak terkait dalam meningkatkan sinergi menangani masalah pangan di Indonesia," paparnya.
Suswono mengatakan, tema itu diangkat karena Indonesia memiliki kekayaan sumber daya pangan lokal dari berbagai sektor. Di antaranya pertanian, perikanan, kelautan dan kehutanan. Sumber daya itu perlu dioptimalkan untuk mencapai kemandirian pangan dan percepatan perbaikan gizi masyarakat.
"Tantangan ke depan yang harus dihadapi Indonesia adalah kesiapan kita menuju kemandirian pangan dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Selain itu, bagaimana kita dapat meningkatkan nilai tambah bagi petani serta meningkatkan daya saing komoditas pertanian di sektor hilir," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Pertanian Kementan Ahmad Suryana menambahkan, pihaknya belum dapat menyebut kepala daerah yang akan memperoleh penghargaan itu. Pada intinya, para kepala daerah tersebut sangat aktif mengkampanyekan diversifikasi pangan untuk mengembangkan pangan lokal.
"Ada kepala daerah yang mengkampanyekan "one day no rice". Ada juga kepala daerah yang punya prakarsa untuk mengembangkan pangan lokal menjadi pangan yang bisa bersaing dan bersanding dengan beras," ujarnya.
Selain kelima kepala daerah tersebut, kata Suryana, penghargaan juga akan diberikan kepada kelompok wanita, terutama dalam pengelolaan lahan pangan. "Mereka yang sangat aktif dan juga pengembangan pangan lokal di kelompoknya itu," ucapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved