Dalam 6 jam lebih gempa mengguncang kawasan Gorontalo dan Sulawesi Utara. Guncangan terakhir berkekuatan 5,1 skala richter (SR) melanda wilayah itu, Jumat (18/06) pukul 05.07 WIB. Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 5,5 SR terjadi Kamis (17/06) malam, pukul 23.35 WIB.
Data dari sigapbencana-bansos.info menunjukkan, gempa terakhir itu berada 30 kilometer timur laut Gorontalo. Berdasarkan informasi dari situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pusat gempa berada pada 0,71 lintang utara (LU) dan 123,28 bujur timur (BT) dengan kedalaman 21 Km.
Seperti dicatat sigapbencana-bansos.info itu, gemnpa tersebut dirasakan di 30 km timur laut Gorontalo. Juga terasa pada 193 km barat daya Manado-Sulut, 227 km barat daya Bitung-Sulut, 275 km tenggara Tolitoli-Sulteng, dan 1981 km timur laut Jakarta.
Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa.
Sebelumnya, Gorontalo diguncang gempa bumi berkekuatan 5,5 skala richter, Kamis malam. Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pusat gempa berada di 211 Km arah tenggara Gorontalo, dengan kedalaman 10 Km, tepatnya di 1,27 lintang utara (LU) dan 123,66 bujur timur (BT).
Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau bangunan yang rusak akibat gempa ini. Namun, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa Beruntun
Pada Rabu lalu, gempa beruntun sebanyak 6 kali melanda kawasan timur Indonesia, kemarin. Tercatat, Awaluddin, warga Mamuju Utara, Sulawesi Barat, tewas tertimpa reruntuhan tembok rumahnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Utara, Yunus Alsam kepada pers, Kamis (17/06) mengatakan, gempa juga mengakibatkan delapan orang lainnya terluka. Empat korban menderita luka berat dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Mamuju dan empat lainnya luka ringan.
Gempa juga merusak 78 rumah tinggal. Dari jumlah itu, 14 rumah roboh sampai rata dengan tanah, 22 rusak berat dan selebihnya rusak ringan. Sebuah bangunan mesjid dan sekolah dasar di sana, ikut roboh. Sedangkan kantor desa, kantor Polsek Baras, mengalami retak-retak.
Menurut Yunus, gempa bumi terasa di sejumlah wilayah Mamuju Utara. Di antaranya, di Kasano, Kecamatan Baras dan Desa Singgani, Kecamatan Lariang, sekitar 30 kilometer dari Pasangkayu, pusat Kabupaten Mamuju Utara.
Kepala Bagian Data BMKG Makassar, Sujarwo menyebutkan, gempa bumi berkekuatan 5,3 SR yang mengguncang wilayah Sulawesi itu, terjadi pukul 08.52 Wita. usat gempa berada pada 1,44 Lintang Selatan dan 119,25 Bujur Timur, atau sekitar 91 kilometer barat daya Palu, Sulawesi Tengah, dengan kedalaman 10 kilometer. Sujarwo mengatakan, itu termasuk dangkal.
6 Gempa Bumi
Dalam rentang waktu hampir 12 jam, kemarin, terjadi 6 kali gempa bumi di wilayah timur Indonesia. Mengutip data yang ada, Erick Ridzky, Pembantu Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bansos dan Bencana menyebutkan, rentetan peristiwa gempa terjadi di sejumlah wilayah.
Di antaranya, di Saumlaki, Maluku, berkekuatan 5,0 SR, pukul 00.22 WIB. Gempa kembali terulang di Saumlaki, Maluku, dengan kekuatan 5,5 SR, jam 07.04 WIB. Gempa juga melanda Palu, Sulteng, berkekuatan 5,3 SR, jam 07.52 WIB. Lalu, di Biak, Papua, 6,2 SR, jam 10.06 WIB.
Gempa susulan mengguncang Biak, dengan kekuatan lebih besar, sampai 7,1 SR pada jam 10.16 WIB dan 10.38 WIB dengan kekuatan 5,3 SR. Posisi Indonesia di pertemuan dua lempeng tektonik Australia dan Asia sangat rawan, karena lempeng-lempeng itu aktif dan dinamis, terus bergerak. Ini yang mengakibatkan terjadinya gempa.
Menurut Erick, ini gejala intensitas tinggi, pelepasan regangan dan energi potensial. Akibatnya, kata alumni ITB ini, terjadi subduksi di wilayah zona patahan aktif pertemuan plate pasific dan plate eurasia.
“Yang perlu diwaspadai, intensitas rendah namun dengan magnitudo besar, dengan kedalaman kurang dari 50 Km. Bagian barat sumatera memiliki potensi ini,” tegas Erick Ridzky kepada politikindonesia.com.
© Copyright 2024, All Rights Reserved