Letusan Gunung Gamalama, di Kota Ternate, Maluku Utara, pada Kamis (18/12) malam, menyebabkan, 9 orang mengalami luka-luka. Sedangkan 1 orang lagi masih dalam pencarian. Mereka adalah rombongan pecinta alam yang sedang mendaki gunung itu.
“Korban luka bukan karena akibat langsung dari erupsi gunung. Tetapi karena jatuh saat berlari menyelamatkan diri saat terjadi erupsi sekitar pukul 23.00 WIB," terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, kepada pers, Jumat (19/12).
Dijelaskan, mereka yang menjadi korban luka-luka berat adalah Mahatir Indra Amri, 17, Ryan Saputra, 19, Fajri Usman, 17, dan Agung. “Semuanya dirawat di RSUD Kota Ternate," terang Sutopo.
Sedangkan korban luka ringan yaitu Annggi Juandi Tanjung, 17, Zainudin Bayau, 14, Hairul Miat, 16, Asril Efendi, 16, dan Randi Tongole. "Semua korban sudah kembali ke rumah masing-masing," terang Sutopo.
Sementara itu, 1 orang pendaki masih dicari tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Maluku Utara, BPBD Kota Ternate, TNI, Polri, Basarnas dan masyarakat.
Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), meletus pada Kamis (18/12) malam, pukul 21.41 WIT. Letusan itu menyemburkan abu vulkanik setinggi 200 meter dari puncak gunung tersebut. Meski demikian, status gunung itu masih Waspada level II.
Kepada pers, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane, letusan pertama itu diikuti letusan susulan pada pukul 22.45 WIT. Kali ini, ketinggian semburan abu vulkanik berkisar 200 meter.
Abu vulkanik menyebar ke sejumlah wilayah di Kota Ternate, seperti di Kecamatan Pulau Ternate, Ternate Selatan, Ternate Tengah dan Ternate Utara.
Darno mengatakan, belum ada peningkatan status Gunung Gamalama, Meski menyemburkan abu vulkanik, statusnya masih tetap waspada level II dan masih dikaji perkembangan aktivitas vulkaniknya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved