Sejak erupsi pertama pada Minggu malam (04/12), Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) masih terus menyemburkan abu vulkanik. Meski begitu, intentitas semburan abu cenderung menurun dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama Darno Lamane di Ternate, Rabu (07/12), saat ini gempa tremor masih terjadi. “Abu vulkanik masih menyembur, tapi aktifitasnya cenderung menurun.”
Darno mengatakan, belum bisa diprediksi kapan penurunan atau kenaikan status Gunung Gamalama. Saat ini, aktivitas vulkanik gunung itu masih dinyatakan Siaga level II. “Saat ini, kami belum bisa memastikan status Gunung Gamalama, karena kami hanya berdasarkan data, apakah akan terjadi peningkatan status gunung tersebut apa tidak," katanya.
Darno menyebut, dari pementauan hingga Selasa malam (06/12), terjadi 3 kali semburan abu vulkanik dari puncak Gamalama, dengan ketinggian semburan mencapai antara 500-700 meter.
Sehari sebelumnya, Senin (05/12) gunung dengan ketinggian sekitar 1.700 meter dari permukaan air laut itu meletus sebanyak 5 kali. Abu vulkanik terbawa angin menuju selatan sehingga daerah selatan Ternate.
Sejumlah wilayah di Kota Tidore Kepulauan yang terletak di selatan Gunung Gamalama juga terkena abu sehingga aktivitas masyarakat setempat terganggu.
Ia mengatakan, gempa tremor juga masih tercatat di alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Gamalama yang terletak di tengah Pulau Ternate tersebut. Namun, katanya, intensitasnya menurun jika dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Darno mengatakan, aktivitas Gamalama belum bisa ditebak. “Kami belum bisa pastikan perkembangan selanjutnya dari aktivitas Gunung Gamalama itu, untuk itu kami imbau kepada masyarakat Ternate tetap waspada, tapi jangan panik," katanya.
Letusan Gunung Gamalama mengakibatkan 1.206 warga di sejumlah daerah rawan bencana alam itu mengungsi ke sejumlah tempat penampungan yang disiapkan Pemkot Ternate seperti bekas Kantor Gubernur Maluku Utara dan mess Persiter.
© Copyright 2025, All Rights Reserved