Baru memasuki awal ramadhan yang belum genap seminggu berjalan, harga kebutuhan pokok sudah mulai merangkak naik. Harga kebutuhan pokok, seperti beras, daging, dan telur, di tingkat grosir mulai merangkak naik. Harga beras naik sekitar Rp 300 per kilogram, daging Rp 1.000-Rp 2.000 per kg, dan telur ayam Rp 50 per kg. Kenaikan itu terpantau di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Pasar Induk Sayur dan Buah Kramat Jati, serta Rumah Potong Hewan Cakung, di Jakarta.
Sebagian pedagang di PIBC mengungkapkan, kalangan petani cenderung menahan stok gabah dan baru menjualnya menjelang Lebaran tanggal 24-25 Oktober untuk mendapatkan dana segar. "Sejak hari pertama puasa, harga beras sudah naik Rp 200-Rp 300 per kg. ini masih akan terus, terutama menjelang Lebaran, ketika permintaan tinggi," katapedagang grosir di PIBC.
Saat ini harga beras IR 64 kualitas terendah (III)—yang paling banyak dikonsumsi masyarakat—dijual Rp 4.300 per kg. Padahal, pada hari Sabtu lalu masih berkisar Rp 3.950-Rp 4.000 per kg.
Kenaikan harga mulai terjadi pada hari pertama puasa dan masih berlangsung sampai sekarang. Pedagang lainnya, Nelis, mengungkapkan, harga beras melonjak mulai pekan ini.
Akan tetapi, kata Nelis, harga tersebut diperkirakan akan bertahan pada kisaran Rp 4.000-Rp 4.500 per kg karena rencana pemerintah mengimpor beras.
Minimnya pasokan merupakan faktor utama pendorong naiknya harga beras. Dampaknya, sampai Kamis siang stok beras hanya tersisa 30 ton dari biasanya 50 ton per hari.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kaman Nainggolan mengatakan, kenaikan harga beras masih dalam batas wajar karena masih di bawah Rp 5.000 per kg.
Dalam rapat perkiraan pasar menjelang hari-hari besar keagamaan nasional di Departemen Pertanian, Senin lalu, kebutuhan beras diprediksi naik sebesar 8,5-9 persen menjadi 2,8 juta ton hingga 3,2 juta ton.
"Kenaikan harga beras saat ini hanya reposisi. Kan, (Agustus) kemarin itu ada penurunan harga. Ya turun-naik biasa. Yang penting naiknya masih dalam batas yang toleransi," kata Kaman.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging Sapi Indonesia Thomas Sembiring, sedikitnya 4.000 ton daging sapi diimpor setiap hari untuk memenuhi kebutuhan di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Direktur Utama PD Dharma Jaya—yang mengelola Rumah Potong Hewan Cakung dan Pulo Gadung—Liliansari mengatakan, pihaknya sudah memiliki stok daging impor beku 200 ton.
Daging murni dijual Rp 48.000 per kg, daging untuk bistik Rp 50.000 per kg, dan hati Rp 25.000 per kg. "Harga daging baru mulai naik pada H-7 Lebaran. Kami prediksi naiknya sekitar 10 persen karena daya beli melemah," kata Liliansari.
© Copyright 2024, All Rights Reserved