Proses pencarian dan evakuasi terhadap korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah akan berakhir pada hari ini, Jumat (19/12). Saat ini masih ada puluhan korban yang belum ditemukan.
"Proses evakuasi tahap pertama disesuaikan dengan kesepakatan awal tanggal 19 Desember. Nanti kita akan meminta keikhlasan keluarga," terang Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno saat rapat koordinasi penanggulangan bencana longsor Jemblung dengan muspika, BNPB, BPBD Jawa Tengah Danrem 071/ Wijayakusuma, Jumat (19/12) dini hari.
Sementara itu status tanggap darurat masih berlangsung dalam kurun waktu 1 bulan. Status itu bisa diperpanjang dalam jangka waktu setengah bulan. Tapi tanggap darurat tidak ada kaitannya dengan proses evakuasi.
"Tanggap darurat bisa diperpanjang, karena tidak ada kaitan dengan proses evakuasi, tapi berkaitan dengan proses mulai dari pengungsian, hunian sementara, termasuk biaya hidupnya, infrastruktur juga," jelasnya.
Sementara untuk permasalahan relokasi masih dalam pembahasan, tapi yang jelas untuk hunian sementara akan dipersiapkan dengan menyewa hunian sementara. "Nanti untuk hunian sementara akan disewakan dari rumah penduduk yang ditinggalkan merantau," jelasnya.
Sementara itu, Danrem 071/ Wijayakusuma Kolonel Inf Edison mengatakan, pihaknya bersama Dandim 0704/Banjarnegara Edy Rahmatullah dan Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo akan melakukan pendekatan terhadap keluarga korban pada saat pengajian 7 hari di posko pengungsian Desa Ambal, nanti malam.
"Mudah-mudahan keluarga korban mau mengerti dan mengikhlaskan korban yang belum ditemukan, tapi jika masih ada keluarga korban yang belum terima, TNI siap membantu proses pencarian," jelas Danrem.
© Copyright 2024, All Rights Reserved