Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 melambat jadi 5,4%. Namun selanjutnya pada tahun 2015 melejit jadi 5,8%.
Menurut IMF perlambatan antara lain disebabkan sentimen investor. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah sejak pertengahan tahun 2013 telah mendorong peningkatan ekspor.
Sementara, berdasarkan data IMF menunjukkan, ASEAN-5, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, diprediksi tumbuh 4,9% tahun 2014 dan 5,4% pada tahun 2015.
“Dari sisi transaksi berjalan defisit transaksi berjalan Indonesia akan mencapai 3% produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun 2014 dan 2,7% PDB akhir tahun 2015,” demikian proyeksi IMF yang dirilis, Selasa (08/04) kemarin.
Sebelumnya, hasil Rapat Dewan Gubernur BI April 2014 memutuskan suku bunga acuan (BI Rate) tetap 7,5%. BI akan mencermati risiko pertumbuhan ekonomi dunia, risiko eksternal lain, seperti rencana normalisasi kebijakan likuiditas longgar bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, dan kondisi di beberapa negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi (emerging market) yang masih rentan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved