Pemerintah tengah merumuskan solusi jangka panjang bagi warga Tanah Karo, Sumatera Utara yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung. Letusan gunung itu masih belum dapat dipastikan kapan berakhir. Dalam kunjungannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memberikan 4 arahan dalam penanganan bencana gunung Sinabung.
“Presiden telah memberikan 4 arahan yang harus dituntaskan dalam penanganan erupsi Sinabung,” terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kepada pers, di Jakarta, Kamis (23/01) sore ini.
Dijelaskan Sutopo, arahan pertama, penanganan bencana Sinabung harus sesuai prioritasnya yakni mengutamakan penyelamatan jiwa. Dalam penanganan ini, Pemerintah kabupaten dibantu pemerintah Provinsi dan Badan Nasional Penannggulangan Bencana (BNPB). “Utamakan penyelamatan jiwa. Jangan ada korban jiwa,” ujar Sutopo mengutip arahan Presiden.
Arahan kedua, adalah soal pemenuhan kebutuhan dasar, psikologis dan sosial dari warga sekitar Sinabung. Pendidikan anak-anak tidak boleh ada yang drop out, dan mengupayakan mata pencaharian apa yang harus dilakukan di pengungsian.
“Cash for work atau dana tunai perlu dilanjutkan dan diperbanyak agar ada pekerjaan dan dapat penghasilan. Pelayanan pengungsi juga harus lebih baik dan merata,” ujar Sutopo.
Arahan ketiga Presiden adalah, soal solusi pertanian, baik berupa pemberian bibit pertanian maupun bantuan kredit. Bantuan perbankan diberikan bagi yang tidak bisa mengembalikan pinjaman karena pertaniannya hancur.
Presiden juga menekankan soal pentingnya relokasi penduduk yang tinggal di radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung, karena wilayah itu tidak aman. “Kegiatan pertanian boleh dilakukan tetapi tempat tinggalnya harus di luar lahan itu. Presiden memerintahkan agar dicari dan dihitung berapa areal yang diperlukan untuk relokasi,” ujar Sutopo.
Terkait anggaran program relokasi nantinya akan disediakan oleh pemerintah pusat. “Kebijakan dan anggaran dari pusat tetapi implementasi oleh pemda. Masyarakat harus mendukung karena relokasi demi keselamatan masyarakat," ujar Sutopo.
Dijelaskan Sutopo, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan, karakter Gunung Sinabung mirip dengan Gunung Merapi, yaitu erupsi masih terjadi selama 2-3 bulan, lalu berhenti kemudian akan istirahat, dan setelah 4 tahun akan kembali aktif.
Hitungan awal, kerusakan akibat bencana erupsi Gunung Sinabung mencapai lebih dari Rp1 triliun. Jumlha itu terdiri dari kerusakan sektor pertanian sebesar Rp712 miliar, perumahan Rp234 miliar dan lainnya.
Sementara pengungsi terus bertambah, dan telah mencapai 28.715 jiwa atau 9.045 kepala keluarga di 42 titik.
Presiden meyakinkan, terhadap bencana Sinabung ini akan ditemukan solusi permanen. “Presiden mengatakan, bangsa Indonesia telah banyak pengalaman dalam mengelola bencana, mulai dari tsunami Aceh, gempa Padang, erupsi Merapi dan sebagainya,” ujar Sutopo.
Bencana Sinabung ini juga sudah 3 kali dibahas dalam sidang kabinet yang dipimpin langsung Presiden. Koordinasi dengan pemda Karo dan Pemda Sumatera Utara juga sudah dilakukan. “Presiden akan mengumumkan solusi terkait bencana Sinabung pada Jumat (24/01) pagi, besok,” tandas Sutopo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved