Wakil Presidan Jusuf Kalla (JK) yang diminta menjadi mediator perselisihan kepengurusan Partai Golkar, memastikan, dua kubu, yakni Aburizal Bakrie (ARB) dan Agung Laksono, telah sepakat untuk islah atau berdamai.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menepis kecurigaan sebagian kalangan bahwa kesepakatan islah belum tercapai hingga kini. Menurut JK, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono telah meneken dokumen kesepakatan perdamaian.
“Sudah paraf semua (Agung dan Aburizal Bakrie)," kata JK saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (27/05).
Menurut JK, ada 4 prinsip dasar islah yang sudah diteken masing-masing pihak. Pertama, komitmen kedua pihak untuk mengedepankan kepentingan Partai Golkar. Kedua, mengenai persiapan menghadapi Pilkada pada Desember 2015. Ketiga, soal tim. Keempat, masalah kepengurusan yang sah untuk memparaf calon kepala daerah, diserahkan pada aturan yang berlaku.
Sesuai kesepakatan itu, katanya, sekarang tinggal mempertemukan kedua pihak, kubu Agung Laksono maupun kubu Aburizal Bakrie. "ARB baru ke luar negeri, nanti kembali lagi. Hari Jumat kira-kira,” jelas JK.
JK mengaku belim dapat memastikan lokasi pertemuan guna meresmikan deklarasi perdamaian. Begitu juga masalah teknis lain, seperti kepengurusan mana yang akan diakomodasi KPU untuk Pilkada serentak. Tapi itu bukan soal besar karena hanya perkara teknis yang tak memengaruhi komitmen islah.
Sebelumnya, JK sudah bertemu kepengurusan hasil Munas Bali, yang diwakili Aburizal Bakrie dan Idrus Marham. JK juga sudah bertemu Agung Laksono dan Zainuddin Amali, dari Munas Ancol. Kubu Ancol sepakat islah untuk Pilkada serentak.
Sebelumnya, Partai Golkar terancam tak bisa mengikuti Pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Sebab Peraturan KPU mengharuskan kepengurusan pusat partai politik hanya satu atau tunggal. Kalau terjadi konflik maka parpol tersebut harus islah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved