Presiden Joko Widodo secara resmi mmeberikan nama Nurtanio untuk pesawat jenis N-219, yang dikembangkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan PT Dirgantara Indonesia. Nama itu mengacu pada Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo.
Peresmian penggunaan nama itu digelar di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat (10/11). Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Presiden membuka selubung biru yang menutupi nama Nurtanio di sisi kiri depan pesawat
“Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo adalah patriot bangsa yang berjuang tanpa pamrih," kata Presiden.
Jokowi menyebut, seluruh hidup Nurtanio didharmabaktikan untuk kedirgantaraan Indonesia. Nurtanio adalah perintis industri pesawat terbang Indonesia. Ia adalah pembuat pesawat all metal dan fighter Indonesia bernama Sikumbang. Karyanya yang lain dinamai Kunang-Kunang (mesin vw) dan Belalang serta Gelatik sampai dengan mempersiapkan produksi F-27. Ia gugur dalam sebuah penerbangan uji coba.
Dalam peresmian itu Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki.
“Inilah hasil kerja putra putri penerus Nurtanio dan akan diteruskan hingga generasi anak anak kita nanti,” ujar Presiden.
Acara peresmian nama pesawat itu juga dihadiri puluhan siswa SD, yang bersama Presiden Jokowi dan Ibu Negara dan tamu lainnya menerbangkan pesawat kertas diiringi lagu "Pesawatku".
Tentang kelanjutan proyek N219, Jokowi mengatakan proses pembangunan pesawat itu sudah selesai.Pesawat Nurtanio N-219 memiliki dua mesin dengan kapasitas 19 penumpang. Proses berikutnya adalah proses bisnis. “Harus bisa dipasarkan, harus bisa masuk ke komersiil, masuk ke dunia industri, artinya memang harus ada yang beli sehingga industri kita bisa berkembang," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved