Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (HAM) telah merampungkan investigasi terhadap peristiwa penyerangan dan pembakaran rumah ibadah di Tanjungbalai, Sumatera Utara. Hasilnya, Komnas HAM menemukan adanya pelanggaran HAM dalam peristiwa tersebut.
"Dalam peristiwa tersebut, terdapat bukti permulaan yang cukup untuk menduga terjadinya pelanggaran hak asasi manusia sebagaimana dijamin di dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang relevan di bidang kemanusiaan," ujar Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Tanjungbalai, Natalius Pigai dalam jumpa pers di kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (11/08).
Dikatkan Pigai, adanya latarbelakang kebencian atas ras dan etnis tertentu yang melatarbelakangi kerusuhan itu. Selain itu, pemicu kerusuhan terjadi karena distorsi informasi dengan maksud merusak kerukunan antar umat beragama.
"Sehingga menyebabkan pengrusakan dan pembakaran rumah dan rumah ibadah etnis Tionghoa. Hal tersebut tidak sejalan dengan larangan untuk melakukan diskriminasi ras dan etnis sebagaimana diatur dalam Pasal 2, 3, dan 4 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis," ujar dia.
Pengrusakan dan pembakaran rumah ibadah di Tanjungbalai menyebabkan rasa ketakutan dan kekhawatiran khususnya warga di sana. Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan 20 orang sebagai tersangka. Mereka disangka melakukan kerusuhan yang mengakibatkan sejumlah vihara dan kelenteng di Tanjungbalai.
Pigai menambahkan, dari hasil investigasi lapangan, ada indikasi kelalaian dari aparat penegak hukum. “Adanya ketidak siap siagaan baik Kepolisian Resort Tanjung Balai maupun yang berbatasan dengan kota itu dalam antisipasi kerusuhan massa yang berbau SARA," kata Pigai.
Pigai menuturkan, penanggung jawab keamanan belum mampu mengendalikan amuk massa di kota itu. Sehingga ribuan orang terlibat bentrok. Jadi wajar dikatakan kepolisian lamban dalam me-manajemen konflik yang terjadi di masyarakat tanah Karo tersebut.
"Mengapa dikatakan lamban, kehadiran aparat itu sendiri tiba ke lokasi setelah satu hingga dua jam peristiwa itu terjadi. Pembakaran belasan rumah sudah terjadi, baru mereka (polisi) tiba di lokasi," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved