Megawati-Paus Fransiskus Bertemu Bahas Pancasila
![](https://politikindonesia.id/uploads/images/2025/02/image_750x_67a6b912d8a04.jpg)
//
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menggelar pertemuan dengan Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus di kediaman Casa Santa Marta, Vatikan, Jumat (7/2/2025) sore waktu setempat.
Presiden Kelima RI itu membahas Pancasila dan spirit gotong royong. Juga isu tentang pemanasan global (global warming) turut menjadi topik pembicaraan.
Megawati bersama Ketua DPR RI Puan Maharani didampingi putra tertuanya, Mohammad Rizky Pratama, Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah dan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambe diterima Paus di kediamannya. Pertemuan berlangsung tertutup.
Megawati menjelaskan, kedatangannya memenuhi undangan dari Paus Fransiskus untuk menjadi pembicara di World Leaders Summit on Children's Rights. Di momen tersebut keduanya juga bertemu.
"Saya memang mendapat undangan secara pribadi dari beliau, karena yang paling utama sebetulnya adalah beliau setelah bertemu dengan saya dan kita bicara soal masalah kebangsaan," kata Megawati.
Megawati mengungkapkan, Paus Fransiskus tertarik dengan Pancasila dan nilai gotong royong. Megawati merujuk pidatonya di World Leaders Summit on Children's Rights tentang Pancasila yang juga dihadiri Paus.
"Beliau sangat interest dengan Pancasila, gotong royong, seperti juga mungkin yang kalian dengar waktu saya datang ke Summit, dalam pidato saya menerangkan kalau di dalam kehidupan manusia itu sebetulnya Pancasila itu dapat diikuti karena itu sebetulnya internasional," kata Megawati.
Megawati mengatakan, Pancasila bukan hanya milik dari bangsa Indonesia saja. Sebetulnya 5 sila itu adalah masalah kehidupan terutama masalah Ketuhanan Yang Maha Esa, perikemanusiaan.
Menurut Megawati, Paus Fransiskus setuju dengan topik perikemanusiaan yang diungkitnya. Ada perubahan di dunia yang saat ini sangat mengkhawatirkan.
"Beliau juga sangat setuju karena saya mengatakan perikemanusiaan, kalau dilihat sekarang ini terjadi perubahan di dunia yang sangat mengkhawatirkan karena seharusnya sudah tidak ada perang,” kata Megawati.
Megawati mengungkapkan bahwa yang paling dikhawatirkan Paus adalah masalah global warming.
“Kelihatannya manusia tidak peduli dengan global warming ini, padahal waktu saya menjadi juri (Zayed Award 2024) ketika bertemu dengan beliau (Paus Fransiskus) sebelum ini, kan kami berbicara lalu beliau menanyakan kalau ada yang mau juga memberikan saran," kata Megawati.
Megawati juga mengungkapkan saran yang disampaikannya kepada Paus. "Saya mengatakan kepada beliau, saya titip kepada beliau - kami harus memanggilnya Holy Father - bahwa mengapa manusia itu tidak terlalu care dengan global warming. Beliau langsung mengangkat jempolnya dua dua dan beliau hanya bilang, 'Saya setuju sekali' karena di Vatikan ini ternyata dibikin juga pusat penelitian masalah kutub, kutub utara dan kutub selatan yang beliau sangat khawatir karena mencairnya tidak meleleh lagi tetapi sudah terpotong-potong sampai bisa sebesar bukit, begitu," pungkas Megawati. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved