Kepala Angkatan Bersenjata Malaysia, Jenderal Zulkefli bin Mohd Zin membantah pemberitaan yang menyebutkan militernya diturunkan untuk mendukung koalisi Arab Saudi melakukan serangan udara terhadap pemberontak Houti di Yaman. Dinyatakan, tujuan utama kedatangan pasukan Malaysia di Saudi hanya untuk memfasilitasi evakuasi bagai warga negaranya yang masih berada di Yaman.
Pernyataan itu disampaikan melalui Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Selasa (12/05). “Dua pesawat transportasi C-130 milik Angkatan Bersenjata Kerajaan Malaysia akan dikerahkan di pangkalan militer Pangeran Sultan di Riyadh sebagai markas sementara selama misi evakuasi berlangsung. Hal itu untuk memastikan kelancaran proses evakuasi warga kami," terang Zulkefli.
Ia menambahkan, secara bergantian, warga Malaysia akan dievakuasi dari Yaman menuju ke pangkalan udara di Riyadh lalu dipulangkan ke Malaysia.
“Fokus utama Kerajaan Saudi dan mitra koalisi saat ini telah bergeser dari Operasi Badai Ketegasan menjadi Operasi Pembaruan Harapan. Ini menjadi harapan kami, gencatan senjata yang dimulai hari ini bisa berjalan lancar," ujar Zulkefli.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Saudi menyebutkan, Malaysia telah menjadi negara ke-12 yang bergabung dengan koalisi menyusul Senegal yang telah mengirim 2.100 tentara untuk memerangi Houthi dan pasukan loyalis mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh. Saudi saat ini sedang mempersiapkan pengaturan misi bagi kedua negara itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved