Meskipun saat ini stabilitas makro ekonomi terjaga, namun Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memperkirakan masih ada risiko yang perlu diwaspadai.
"Pemerintah dan BI sepakat untuk memelihara stabilitas makro ekonomi dan menjaga kepercayaan pasar terhadap prospek perekonomian Indonesia. Indonesia kita yakini mempunyai perkembangan ekonomi yang menuju kondisi yang lebih sehat," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo kepada pers, Jumat (04/07).
Menurut Agus, Pemerintah dan BI akan melakukan langkah-langkah, antara lain mengendalikan inflasi sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. Kemudian melanjutkan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih berkesinambungan, menjaga kesinambungan fiskal, dan mengelola utang luar negeri yang lebih sehat.
Agus mengatakan, pengendalian inflasi akan diperkuat dengan sejumlah langkah konkrit BI dengan pemerintah. BI dan pemerintah memperkuat komitmen dalam mencapai sasaran inflasi jangka menengah, yaitu 4 plus minus 1 persen di tahun 2016-2017 dan 3,5 plus minus 1 persen pada 2018.
“Pemerintah dan BI juga sepakat untuk mempertajam upaya pengelolaan defisit transaksi berjalan,” kata Agus.
Terkait pengelolaan fiskal, pemerintah akan melakukan langkah-langkah yang telah disepakati dalam APBN-P 2014. Terutama terkait peningkatan penerimaan pajak dan pengendalian volume konsumsi BBM bersubsidi.
Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, pemerintah berharap kestabilan kerja sama ini bisa memberi arah jelas kepada masyarakat dan menjadi alat bagi bangsa supaya cepat maju dan menyejahterakan bangsa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved