Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menteri, selama bulan puasa melakukan evaluasi dan memikirkan bagaimana pembangunan ke depan dapat berjalan terus. Dengan demikian, janji perubahan yang disampaikannya selama masa kampanye dapat semakin terwujud. Evaluasi itu tidak terkait dengan evaluasi tahunan yang dapat berujung pada perombakan kabinet seperti dijanjikan Presiden pada awal pemerintahannya.
Hal itu dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, yang khusus dipanggil Presiden Yudhoyono ke Kantor Presiden, Jakarta, Senin (25/9). "Bukan evaluasi dua tahun ini, tetapi evaluasi pembangunan ke depan," ujar Aburizal.
Selain Aburizal, turut datang ke Kantor Presiden adalah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta.
Menurut Aburizal, selain pembangunan, investasi, dan konsumsi domestik, tidak ada masalah khusus yang dibicarakan dalam pertemuan selama sekitar tiga jam itu dengan Presiden.
"Kami hanya mengobrol di bulan puasa. Tidak ada masalah khusus. Kami disuruh memikirkan, selama bulan puasa ini evaluasi apa yang mesti dipikirkan ke depan. Apa yang paling banyak disinggung adalah memikirkan bagaimana investasi dan bagaimana dengan konsumsi domestik," ujarnya.
Meskipun diminta memikirkan evaluasi, menurut Aburizal, hal itu tidak dimaksudkan untuk merevisi kebijakan dan langkah- langkah yang sudah diambil pemerintah selama ini. Evaluasi dilakukan untuk memikirkan bagaimana caranya agar pembangunan ke depan dapat terus dijalankan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved