Sekitar 5 ribuan orang menggelar aksi demontrasi di depan kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis (26/02). Mereka memprotes sejumlah kebijakan Menteri Susi Pudjiastuti yang dinilai menyengsarakan nelayan.
Massa ini datang dari Front Nelayan Bersatu. Mereka berasal dari berbagai daerah. Ribuan masa itu memenuhi Jalan Medan Merdeka Timur dari depan Stasiun Gambir hingga ke depan kantor KKP. Pendemo menyebar hingga ke taman yang berada di bawah jembatan kereta.
Akibat aksi demontrasi ini lalu lintas di kawasan itu macet total. Jalanan di depan kantor Kemendag arah Stasiun Gambir tak dapat dilintasi karena dipenuhi oleh pendemo. Kendaraan yang terjebak pun akhirnya diperbolehkan putar balik di depan Markas Polisi Militer TNI AD untuk menghindari kerumunan massa.
Informasi dari kepolisian, Front Nelayan Bersatu ini merupakan gabungan dari nelayan-nelayan di berbagai wilayah di Indonesia. Mereka datang dengan menggunakan bus dari tempat asalnya dan mengenakan seragam dari aliansi masing-masing.
Dari atribut yang dikenakan, pendemo ini ada yang berasal dari Brebes, Cepu, Kendal, dan lainnya. Rata-rata mereka mengenakan caping nelayan. “Kami tertindas, kami lebih baik mati di sini. Ibu Menteri tolong perhatikan kami," ujar salah satu pendemo berorasi.
Masih belum jelas benar apa tuntutan dari para nelayan ini. Namun, Front Nelayan Bersatu diketahui menentang kebijakan Susi Pudjiastuti yang menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) tentang larangan penggunaan cantrang, atau jenis trawl yang telah dimodifikasi untuk menangkap ikan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved