Perusahaan raksasa teknologi Meta mulai ancang-ancang mengetatkan ikat pinggang. Badai PHK akan kembali terjadi di perusahaan ini.
Meta Platforms Inc., perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, sudah mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran untuk sekitar 5% dari total karyawan.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan tahun ini adalah ‘tahun yang intens’ bagi perusahaan. Maka, efisiensi dan upaya meningkatkan kinerja perlu dilakukan.
"Tahun ini akan menjadi tahun yang intens, dan saya ingin memastikan bahwa kami memiliki orang-orang terbaik di tim kami," ujar Mark.
Sebelumnya, Meta sudah melakukan gelombang PHK pada tahun 2022 dan 2023, di mana perusahaan ini telah memecat hampir 21.000 pekerja, atau sekitar seperempat dari total tenaga kerjanya.
Mengutip dari CNBC, Zuckerberg telah mengeluarkan memo yang menegaskan bahwa pemangkasan kali ini akan difokuskan pada karyawan dengan kinerja terendah.
"Saya telah memutuskan untuk menaikkan standar manajemen kinerja dan mempercepat proses bagi mereka yang berkinerja rendah," tulisnya seperti dikutip dari CNBC, Jumat (17/1/2025).
Menurut Zuckerberg, Meta sedang bekerja mengembangkan teknologi penting seperti kecerdasan buatan (AI), platform kacamata sebagai media komputasi berikutnya, dan masa depan media sosial.
Karyawan yang terkena dampak PHK ini akan mulai diberitahu pada 10 Februari mendatang. Dalam memo tersebut, Zuckerberg juga menjelaskan bahwa proses pemangkasan ini akan lebih luas daripada biasanya.
Namun, ia mengatakan akan tetap ada peluang bagi beberapa karyawan yang kinerjanya kurang baik untuk tetap dipertahankan jika perusahaan optimis terhadap potensi mereka di masa depan.
Selain rencana PHK, Meta juga membuat langkah strategis lainnya, termasuk mengakhiri program pemeriksaan fakta pihak ketiga dan beralih ke model ‘Community Notes’ seperti yang digunakan oleh platform X milik Elon Musk.
Zuckerberg menyebut, langkah ini sebagai upaya untuk "kembali ke akar" Meta dengan memprioritaskan kebebasan berekspresi.
"Pemilu terakhir ini terasa seperti titik balik budaya untuk kembali memprioritaskan kebebasan berbicara," ujar Zuckerberg dalam pengumuman videonya. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved