Kalau penegakan hukum dijalankan secara benar, tanpa ada kepentingan lain, pasti semuanya akan terungkap. Persoalan hukum tidak terselesaikan, karena rumor politik ikut bermain. Karena ada kepentingan politik, kasus hukum jadi terlupakan.
Sesepuh Polri, Irjen (Purn) Noegroho Djajoesman mengungkapkan hal itu, kepada pers, Jumat (07/01).
Noegroho menanggapi kasus Gayus Tambunan, yang terus berkembang sampai hari ini. Mantan Kapolda Metro Jaya itu mencermati Gayus, terdakwa kasus mafia hukum dan pajak, yang bebas bepergian sampai ke luar negeri meski menjadi tahanan kepolisian.
Meski begitu, Noegroho optimistis Kapolri Jenderal Timur Pradopo akan serius menangani setiap kasus, termasuk Kasus Gayus, yang juga menarik perhatian banyak kalangan, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Noegroho berpesan, agar dalam penanganan setiap kasus, aparat kepolisian jangan sampai bermain. Menurut dia, polisi harus bekerja dengan baik. Dalam setiap penyelidikan ada sistem pembuktian, sehingga polisi harus hati-hati. Kalau tidak cukup bukti lalu dipaksakan, para tersangka bisa lepas dari jerat hukum, sehingga semua pekerjaan jadi sia-sia.
Dengan semangat itu, Noegroho meminta agar Polri terus maju dan semakin profesional dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Dengan begitu, citra polisi akan terus membaik dan tak lagi menjadi bulan-bulanan pemberitaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gayus Tambunan tak hanya plesir ke Bali, Agustus 2010. Dengan nama samaran yang sama, Sony Laksono, Gayus sempat ke Makau dan Malaysia. Ia diduga mengelabui petugas Imigrasi untuk pembuatan paspor atas nama orang lain itu.
Kapolri Timur Pradopo mengakui Gayus Tambunan tidak berada di sel tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, 24 September 2010. Itu merupakan saat orang mirip Gayus diperkirakan ke Makau. Gayus juga diperkirakan ke Kuala Lumpur, Malaysia, 30 September.
Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menyebutkan, tim investigasi kepergian Gayus ke luar negeri, memastikan paspor atas nama Sony Laksono yang diduga dipakai Gayus ke luar negeri, palsu. Patrialis terus menginvestigasi bagaimana sampai terdakwa kasus korupsi itu bisa bebas bepergian.
Dengan adanya kasus ini, dipastikan kasus Gayus Tambunan sudah melebar ke mana-mana. Mantan pegawai Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan itu mengakali hampir semua lini aparat penegak hukum. Antara lain, kepolisian, kejaksaan, kehakiman, bahkan aparat imigrasi.
Kasus ikutan yang melingkupi Gayus Tambunan, terus berkembang. Dari suap, menyogok petugas Rutan Brimob untuk keluar tahanan, kini juga sudah terlibat kasus pemalsuan dokumen negara, memakai paspor palsu untuk keluar negeri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved