Aktivis senior, Said Didu yang juga mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu, menilai proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah ambisi pribadi Jokowi yang dikemas dengan klaim minat investasi asing dan domestik.
"Seakin jelas bahwa IKN adalah ambisi pribadi Jokowi dan selalu berbohong bahwa banyak investor yang tertarik," kata Said Didu dikutip dari akun X miliknya, Selasa (10/12/2024).
Sebelumnya, seorang Konglomerat yang juga dikenal dengan julukan salah satu naga yakni Sugianto Kusuma (Aguan) mengaku dirinya ikut berinvestasi di IKN karena untuk menyelamatkan wajah presiden saat itu (Jokowi).
Meski dinilai tidak menguntungkan secara bisnis, para pengusaha ini menyatakan komitmen berinvestasi di proyek tersebut.
“Itu perintah, kami harus menyelamatkan wajah presiden," kata Aguan saat diwawancara Tempo.
Pengakuan Aguan ini memancing kritik dari Said Didu atas proyek tersebut.
Said Didu menuding pemberian status Proyek Strategis Nasional (PSN) kepada swasta di berbagai tempat sebagai kompensasi atas investasi mereka di IKN.
"Sepertinya semakin sulit dibantah bahwa pemberian status PSN oleh Jokowi kepada swasta diberbagai tempat adalah kompensasi investasi di IKN," kata Said Didu.
Menurut Said, polemik ini menambah keraguan publik terhadap keberlanjutan IKN, khususnya terkait transparansi pendanaan dan manfaat ekonomi jangka panjangnya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved