Hingga Rabu (08/10), korban tewas akibat ebola di kawasan Afrika Barat, telah mencapai 3.900 orang. Terakhir seorang pria asal Liberia, yang diketahui sebagai orang pertama yang didiagnosa terjangkit virus ebola di Amerika Serikat, meninggal di Rumah Sakit Texas, Rabu kemarin.
“Virus Ebola menyebar secara signifikan di Liberia. Ribuan kasus baru diprediksi bakal bermunculan dalam beberapa pekan ke depan,” kata Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Zsuzsanna Jakab, Rabu (08/10).
Menurut perhitungan terakhir yang dilakukan WHO, wabah ebola telah menewaskan 3.865 orang, dari 8.033 orang yang dinyatakan terinfeksi ebola pada tahun ini. Wabah ebola tersebut, terutama terjadi di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea.
WHO menyatakan, metode konvensional untuk mengendalikan wabah Ebola tidak banyak berpengaruh. Sejumlah organisasi yang memerangi wabah ini, kata WHO, perlu meningkatkan upaya mereka "tiga sampai empat kali lipat".
Tidak hanya di Afrika, kekhawatiran akan menyebarnya virus ebola di kawasan negara-negara Barat, mulai dirasakan ketika seorang pasien di Amerika Serikat terdiagnosa terjangkit virus ebola.
Sebelumnya, seorang pasien di Spanyol juga diketahui terinfeksi virus ebola. “Kasus sporadis seperti ini tidak dapat dihindari di Eropa. Tetapi, risiko terjangkitnya wabah tersebut masih sangat rendah,” ujar Zsuzsanna Jakab.
© Copyright 2024, All Rights Reserved