Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak pernah menolak tawaran atau kesempatan untuk mengisi pos Duta Besar Indonesia. Pengunduran diri M Prakosa, kader PDIP di Dewan Perwakilan Rakyat sebagai calon Duta Besar Indonesia untuk Italia, tidak ada hubungannya dengan kebijakan partai.
Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak pernah menolak tawaran atau kesempatan untuk mengisi pos Duta Besar Indonesia. Pengunduran diri M Prakosa, kader PDIP di Dewan Perwakilan Rakyat sebagai calon Duta Besar Indonesia untuk Italia, tidak ada hubungannya dengan kebijakan partai.
Setidak, demikian disampaikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan PDIP Taufiq Kiemas menyusul tindakan M Prakosa mundur dari pencalonnya sebagai Dubes untuk Italia. Taufiq masih berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencari ganti Prakosa yang juga dari partainya. “PDIPmau, nggak pernah menolak. Kalau masih ada harapan mengganti, bakal diganti," ujar Taufiq di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (24/08).
Dikatakan Taufiq, posisi Dubes tidak sama dengan posisi menteri yang merupakan pemerintahan. PDIP akan menyiapkan calon, jika memang Presiden SBY masih membuka peluang calon pengganti dari partainya. “Tapi aku rasa PDIP sudah ada persiapan," katanya.
Ditegaskan Taufiq, posisi Dubes tidak bertentangan dengan sikap PDIP yang mengambil kebijakan berada diluar pemerintahan. “Masa nggak boleh, kan Dubes bukan pemerintahan," kata Taufiq.
Sekali lagi, Taufiq menegaskan PDIP tidak akan menolak memberikan kadernya untuk menjadi Dubes. “Kalau bisa malah minta satu lagi," kata Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu.
Beberapa hari ini, DPR sedang melakukan fit and proper test terhadap calon duta besar dari 33 negara. DPR hanya bisa bersikap setuju atau tidak setuju atas calon. Jika tidak setuju, Presiden akan mengajukan calon yang lain.
© Copyright 2024, All Rights Reserved