Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD kembali terpilih menjadi ketua umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) untuk periode 2014-2019. Guru besar Hukum Tata Negara UII itu terpilih secara aklamasi di forum Munas IV IKA UII di ballroom Hotel Novotel, Bandar Lampung, Sabtu (06/12) kemarin.

Pemilihan ketua umum IKA UII berlangsung sangat singkat, hanya sekitar 30 menit. Dalam sidang yang dipimpin Syafaruddin A.R., seluruh DPW IKA UII yang hadir sepakat memilih kembali Mahfud MD untuk memimpin. "Karena semua mengusulkan nama Mahfud MD, saya menawarkan ke sidang pleno untuk ditentukan secara aklamasi. Seluruh peserta sepakat," kata Syafaruddin.

DPW-DPW melihat Mahfud sukses memimpin IKA UII selama 5 tahun sejak 2009. Sebelumnya, laporan pertanggungjawaban Mahfud juga diterima secara aklamasi oleh peserta munas.

"Selama IKA UII dipimpin Pak Mahfud, nama UII makin melambung. Banyak alumnus UII yang muncul sebagai tokoh nasional. Jaringan alumni juga terbangun dengan baik," ujar Tasrifin, sekretaris IKA UII Jawa Timur.

Mahfud sendiri sebenarnya sudah menyatakan tidak ingin menjadi ketua umum IKA UII. Dia ingin ada sosok muda yang menggantikan dirinya. "Kalau disuruh memilih, saya ingin menjadi anggota dewan pembina bersama para mantan ketua umum yang lain," ungkapnya.

Meski begitu, lanjut Mahfud, dirinya siap menerima tugas apa pun yang diberikan peserta Munas IKA UII. Ke depan, Mahfud menjanjikan menempatkan alumnus-alumnus muda di jajaran kepengurusan DPP IKA UII 2014-2019. Selain itu, dia akan menyinergikan potensi-potensi yang dimiliki alumnus agar bisa muncul secara nasional.

Munas IKA UII kali ini dihadiri 3.000 peserta dari 24 provinsi di Indonesia. Saat ini telah terbentuk kepengurusan DPW di 27 provinsi.

Sejumlah tokoh nasional hadir, yakni Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar; Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki; Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai; anggota DPR Henry Yosodiningrat; Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah; Wakil Ketua KPK Busyro Muqqodas; Hakim MA Artidjo Alkostar dan Salman Luthan; serta Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri.