Tim reformasi tata kelola minyak dan gas (migas) akan mengajukan rekomendasi kepada pemerintah agar tidak lagi mengimpor bahan bakar minyak (BBM) jenis Ron 88.
Kepada pers, Kamis (18/12), Anggota tim reformasi tata kelola Migas Djoko Siswanto, mengatakan, rekomendasi tersebut merupakan hasil pertemuan tim yang membahas tentang formulasi harga minyak.
“Petral akan direkomendasikan minggu depan, Rabu. Pokoknya kita merekomendasikan tidak ada lagi impor ron 88. Sedang diproses dan ditandatangani dan nanti dikirim," jelas Djoko.
Djoko mengatakan, ke depan tidak akan ada lagi biaya pengelolaan. Djoko menyebut, di negara lain, BBM yang digunakan sudah terstandardisasi pada Ron 92.
Dunia internasional telah menggunakan Ron 92 untuk konsumsi BBM-nya. Hanya Indonesia yang masih menggunakan Ron 88. "Pokoknya kita pengen gampanglah. Kalau sekarang kita ketergantungan di satu tempat, Ron 88. Sekarang dibelahan dunia manapun internasional pake Ron 92, sehingga kita bisa dapatkan Ron 92 itu dari seluruh dunia. Tidak hanya di singapura. Kalau sudah ketergantungan. Kitanya jadi repot. Mana nyampur-nyampur lagi," ujar Dkoko.
© Copyright 2024, All Rights Reserved