Negara-negara di Uni Eropa masih mengalami kesulitan dalam menanggulangi krisis utangnya. Uni Eropa berencana meminta bantuan dana kepada International Monetary Fund (IMF) hingga 200 miliar euro atau setara dengan Rp3.000 triliun.
“Kami sudah memutuskan untuk mengkaji kemungkinan bantuan dana sampai 200 miliar euro," terang Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dalam konferensi pers setelah pertemuan para petinggi Eropa sebagaimana dilansir AFP, Jumat (09/12). Dana sebanyak itu, akan digunakan negara-negara di Uni Eropa untuk menanggulangi krisis utangnya.
Sebelumnya, para pemimpin negara di Uni Eropa sudah menggelar pertemuan di Berlin untuk mencari cara menanggulangi krisis utang yang tak kunjung usai. Upaya lain yang sudah dilakukan Eropa dalam menyelesaikan krisis adalah memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 1 persen oleh Bank Sentral Eropa.
Krisis utang yang terjadi di Uni Eropa kini sudah terlalu berbahaya, jika dibiarkan. Bahkan, Standard & Poor’s (S&P), lembaga pemeringkat kredit internasional sudah mengancam akan menurunkan peringkat Austria, Belgia, Finlandia, Jerman, Belanda, dan Luxemburg sebanyak 1 notch dan 9 anggota zona-euro lainnya sebanyak 2 notch termasuk Prancis.
Juru bicara S & P mengatakan, penurunan peringkat utang Uni Eropa memang tidak berdampak pada rating utang negara-negara Eropa. Namun, pemangkasan peringkat utang itu akan meningkatkan biaya utang. Hal ini secara tak langsung juga akan menambah beban bagi negara Eropa yang memperoleh pembiayaan dari surat utang Uni Eropa tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved