Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan usulan yang dilontarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Maruarar Sirait itu tidak masuk akal (tak rasional).
"Jangan lagi menjual aset negara karena itu sesuatu kebiasaan yang buruk. Pesawat terbang itu aset negara dan jangan itu dijual," ujar Max Sopacua kepada pers, Rabu (03/09).
Menurut Anggota Komisi Pertahanan DPR itu, pesawat kepresidenan merupakan salah satu kebanggaan negara. Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, tidak bisa menjual pesawat kepresidenan hanya untuk menghemat anggaran negara.
"Bila alasannya menjual pesawat untuk menghemat anggaran itu bohong. Pengadaan pesawat itu sudah diperhitungkan secara ilmiah dan juga melibatkan pakar," kata Max.
Max menegaskan bila Jokowi telah resmi dilantik kemudian mengajukan penjualan tersebut, maka Koalisi Merah Putih khususnya Partai Demokrat akan menolak keras. "Menjual pesawat itu pemikiran yang tidak rasional. Bisa jadi lama-lama istana pun dijual nantinya," pungkas Max.
Usulan penjualan pesawat kepresidenan yang baru saja dibeli oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga ditentang keras oleh Koalisi Merah Putih. Ebab pembelian pesawat kepresidenan ini memiliki 3 manfaat.
“Pertama, efisiensi anggaran.Kita sudah punya penghitungan cermat, ada campur tangan DPR juga. Sekian ratus miliar bisa dihemat. Presiden melakukan kunjungan negara bisa pesawat sendiri," kata Juru Bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (03/09).
Kedua, kata Tantowi, efisiensi waktu dan efektif. Dengan mempunyai pesaawat pribadi, kata dia, presiden tidak perlu transit di bandara ketika melakukan kunjungan. "Bila menggunakan pesawat komersial, bayangkan faktor transit berapa lama, sedangkan presiden waktunya terbatas, hanya 360 hari kerja," kata Tantowi yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini.
Kemudian manfaat ketiga, soal keamanan lebih terjaga. Sebab, seluruh petugas intelijen, polisi, ada di pesawat tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved