Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirajuda dijadwalkan akan bertemu secara bilateral dengan Menlu Amerika Serikat (AS), Condoleezza Rice, di Kuala Lumpur, Malaysia, di sela-sela pelaksanaan ASEAN Regional Forum (ARF), yang akan berlangsung dalam rangkaian pertemuan para menteri luar negeri ASEAN (AMM) pada 24-28 Juli 2006.

"Sejauh ini kita sudah merancang untuk pertemuan itu, bahkan sebelum persoalan Libanon," kata Wirajuda di Istana Presiden, Jakarta, Rabu, usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun Menlu tidak merinci lebih jauh tentang agenda pertemuannya dengan Rice. Ia hanya menyatakan, salah satu topik utama yang akan dibicarakan dengan Rice adalah masalah serangan yang terus membabi buta belakangan ini oleh militer Israel ke negara-negara Timur Tengah, terutama Libanon.

AS oleh banyak negara, termasuk Indonesia, dianggap sebagai pihak yang terus memposisikan diri membela Israel kendati militer Israel terus menggempur Libanon secara brutal dalam beberapa hari terakhir hingga menewaskan ratusan warga Libanon, yang kebanyakan penduduk sipil.

AS --sebagai satu dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto-- hingga kini enggan mengajukan Dewan Keamanan bersidang, untuk memutuskan Israel menghentikan serangkaian serangan mereka ke Libanon dan Palestina. Sebelumnya Presiden George W. Bush menilai kelompok pejuang Libanon, Hizbullah, sebagai pangkal masalah konflik saat ini di negara Timur Tengah itu. Wirajuda mengatakan bahwa kehadirannya dalam AMM dan ARF di Kuala Lumpur bakal membawa agenda upaya perdamaian di Timur Tengah, terutama Libanon dan Palestina.

Forum pertemuan di Kuala Lumpur itu, ungkapnya, akan digunakannya untuk melakukan lobi-lobi kepada para menteri luar negeri peserta ASEAN dan ARF untuk mengupayakan perdamaian di Timur Tengah, dengan prioritas saat ini gencatan senjata antara pihak-pihak bertikai di Libanon.