Gerah juga Anas Urbaningrum digambarkan sebagian pengamat sebagai pemimpin baru Partai Demokrat, tidak bisa lepas dari bayang-bayangan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga pendiri Demokrat. Ketua Umum (2010-2015) partai pemenang Pemilu 2009 itu, menjamin takkan ada dualisme kepemimpinan di partainya.
"Ketua Dewan Pembina, dan Ketua Umum memiliki wilayah kerja masing-masing. Ketua umum memiliki otoritas tersendiri, begitupun dengan Ketua Dewan Pembina. Jadi, jangan dibuat sebuah dikotomi di antara keduanya," kata Anas Urbaningrum kepada pers, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (25/05).
Dengan begitu, Anas memastikan posisi semuanya sudah jelas, sehingga tidak akan ada tumpang tindih tugas maupun kewenangan antara Ketua Umum DPP, dengan Ketua Dewan Pembina. Itu juga berarti, tidak perlu ada perdebatan berlebihan atas terpilihnya Anas dengan tugas-tugas yang akan dijalankannya sebagai ketua umum, dengan tugas SBY selaku Ketua Dewan Pembina.
Satu hal lagi, Anas berjanji mengoptimalkan kinerjanya sebagai ketua umum partai dengan target jelas, dan ekspektasi besar. Untuk itu, bekas Ketua Umum PB HMI ini, sudah berbulat hati untuk mundur sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, sekaligus anggota parlemen. Dengan begitu, Anas bisa berkonsentrasi penuh menjalankan tugas memimpin Partai Demokrat untuk periode 2010-2015.
"Pada saat tidak terlalu lama lagi, saya akan berhenti dari DPR, baik sebagai anggota maupun Ketua Fraksi Demokrat DPR," ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di Gedung DPR Jakarta, Selasa.
Keputusan mundur dari keanggotaan di lembaga legislatif itu, konsekuensi atas posisi barunya sebagai pucuk pimpinan Partai Demokrat. Lagi pula, secara moral ia merasa harus berkonsentrasi penuh menjalankan tugas barunya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, dengan tugas berat memenangkan Pemilu 2014, dan juga Pemilihan Presiden 2014.
"Saya tidak ingin menjadi ketua umum paruh waktu atau ketua umum sambilan, karena itu amanat sangat berat dan tanggungjawab mulia. Saya harus berhenti jadi anggota legislatif dan mulai melaksanakan tugas sesuai mandat Kongres II, bersama Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono," tegasnya.
Untuk membantu tugas kepartaiannya sehari-hari, tim formatur akan menyelesaikan penyusunan struktur Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, dalam tiga minggu mendatang. Tim formatur yang terdiri dari Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Steering Committee (Tim Pengarah) Kongres II Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Umum Anas Urbaningrum, Ketua Umum yang lama Hadi Utomo, dan koordinator daerah.
Mantan juru bicara tim sukses Anas Urbaningrum, Saan Mustofa mengungkapkan, pihak Anas menawarkan adanya dua wakil ketua umum. Tetapi, semua tergantung penerimaan tim formatur. Termasuk posisi yang akan ditawarkan untuk Marzuki Alie dan Andi Alifian Mallarangeng, dua bekas saingan Anas Urbaningrum dalam Kongres II, yang berakhir Minggu (23/05).
Taufik Effendi
Yang menarik ditunggu, siapa calon pengganti Anas Urbaningrum sebagai Ketua Fraksi Demokrat DPR, jika kelak dia mundur. Anas mengatakan, stock calonnya banyak, dengan kualifikasi sangat bagus. Meski begitu, bekas anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini enggan menyebutkan nama. "Yang jelas, pengganti saya akan lebih baik dari saya. Itu pasti."
Achmad Mubarok, ketua tim sukses Anas dalam pemilihan ketua umum, menyebutkan nama Taufik Effendi, mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, sebagai figur yang pantas mengemban tugas sebagai corong Partai Demokrat di parlemen. "Taufik itu pantas sekali. Karena ia sudah berpengalaman."
Meski begitu, sejauh ini figur-figur pengganti Anas di parlemen belum dibicarakan lebih lanjut. Semuanya masih menunggu kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat selesai terbentuk. Di tengah penyusunan itu, Mubarok mengatakan, tak ada salahnya memunculkan nama Taufik Effendi, yang kini Wakil Ketua Komisi II DPR, yang membidangi birokrasi pemerintahan, aparatur negara, dan otonomi daerah. "Nama Taufik mungkin saja diajukan, karena ia memang pantas."
Sekadar mengingatkan, ketika DPR periode 2009-2014 baru saja dilantik, Taufik sempat disebut-sebut sebagai calon ketua fraksi Partai Demokrat, di samping Anas, Marzuki Alie, dan Hayono Isman. Tetapi, kita tahu yang terpilih adalah Anas Urbaningrum. Sedangkan Marzuki, mendapat kehormatan menjadi Ketua DPR.
Siapa yang akhirnya terpilih kelak sebagai ketua Fraksi Demokrat DPR, baiklah kita tunggu bersama. Yang jelas, tugas sebagai perpanjangan tangan Partai Demokrat di lembaga legislatif itu, sangat berat. Karena, siapa pun yang kelak terpilih, akan bertugas memenangkan semua kebijakan partai di parlemen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved