Cina menolak tuduhan bahwa militernya berada di belakang serangan hacker besar-besaran di Amerika Serikat dan sasaran asing lainnya. Cina menuding AS melakukan kampanye kotor bermotif politik.
Bantahan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Cina Yang Jiechi kepada pers pada konferensi pers tahunan yang digelar di sela-sela sidang tahunan Badan Legislatif Nasional Cina. Yang juga menyerukan kerja sama internasional yang lebih dalam kepolisian internet.
Meskipun tidak secara langsung menjawab tuduhan tertentu, Menlu Cina menggambarkan klaim AS sebagai kampanye kotor bermotif politik. “Siapa pun yang mencoba untuk membuat atau menyusun sebuah cerita sensasional untuk melayani motif politik, mereka tidak akan mampu untuk menghitamkan nama lain atau menutupi diri mereka sendiri," kata Yang dan berharap pihak-pihak terkait akan menghentikan serangan atau tuduhan yang tidak bertanggung jawab.
Yang mengatakan, sebagai negara target utama serangan hacker, Cina mendukung peraturan internasional di bawah PBB untuk menjaga internet damai, bebas dan aman.
Namun, inisiatif itu mendapat sambutan dingin dari AS dan negara-negara lain, terutama karena reputasi Cina yang menerapkan sensor ketat terhadap internet. “Kami menentang mengubah dunia maya menjadi medan perang baru atau menggunakan internet sebagai alat baru untuk campur tangan dalam urusan internal negara lain," ujar Yang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved