Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Andap Budhi mengklarifikasi pernyataannya terkait ledakan yang terjadi di kediaman pribadi Wali Kota Kendari, Asrun, Kamis (09/02) pagi. Ledakan tersebut bukan berasal dari bom.
Andap menyataan, dari hasil sterilisasi dan pemeriksaan oleh Tim Penjinak bom (Jibom) menunjukkan tidak didapatkan perangkat sekunder (secondary device) sehingga ledakan belum bisa dipastikan berasal dari bom.
"Tidak ditemukan komponen bom seperti power, inisiator, explosive, dan switch," ujar Andap, Kamis.
Diterangkannya, Kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan untuk mengetahui sumber ledakan. "Kami juga akan melaksanakan pemeriksaan lanjut, yaitu melalui identifikasi oleh para ahli dari Puslabfor untuk mengetahui apa penyebab ledakan tersebut," tuturnya.
Dalam insiden ini, pihaknya mengamankan lokasi dan telah mengambil keterangan 3 saksi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP). "Setelah mendapat informasi tersebut, petugas kepolisian segera datang, kemudian menutup TKP ledakan," tutur Andap.
Sebelumnya, Andap sempat menyatakan, ledakan yang terjadi di kediaman Adriatma Dwi Putra berasal dari bom. "Iya memang ledakannya dipastikan bom, hanya untuk jenisnya kami masih selidiki lagi," tuturnya setelah meninjau lokasi ledakan, Kamis pagi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved