Penyelidikan kasus korupsi di tubuh PT Garuda Indonesia terus berlanjut. Dirut Emirsyah Satar pun diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal dugaan korupsi penjualan tiket domestik di tubuh maskapai penerbangan nasional itu. Pemeriksaan yang berlangsung selama 4 jam itu sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, di Gedung KPK, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2006).
Ditemui wartawan usai pemeriksaan, Emir enggan memberikan komentar. "Saya sibuk, saya sibuk, saya buru-buru," elak Emir yang langsung masuk ke dalam Toyota Camry warna hitam B 8716 CM.
Dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi penjualan tiket domestik PT Garuda, KPK telah memeriksa Direktur Penjualan dan Pemasaran Agus Priyanto, General Manager PT Garuda Indonesia di Wilayah Semarang, Aryo Kartiko Bardijan, serta mantan direktur Garuda Bachrul Hakim yang menjadi ketua tim pengkaji pengalihan penjualan tiket domestik PT Garuda kepada pihak ketiga.
KPK mulai menyelidiki dugaan kerugian negara dalam penjualan tiket domestik PT Garuda Indonesia setelah adanya pengalihan pengelolaan dari PT Garuda kepada BSP domestik yang bernaung di bawah organisasi penerbangan internasional (IATA) pada 2001.
Garuda mulai mengalihkan penjualan tiket domestik dari rekanan Garuda, yaitu para biro perjalanan, kepada BSP domestik pada 2001. Biro perjalanan menyetorkan uang hasil penjualan tiket domestik melalui rekening BSP domestik di Citibank.
Dalam perjanjian, disebutkan BSP harus menyetorkan hasil penjualan tiket domestik yang jumlahnya mencapai ratusan miliar rupiah itu ke Garuda setiap tanggal 17 per bulannya. Namun, dalam praktiknya, BSP menyetorkan terlambat hingga tiga hingga enam hari setiap bulannya, sehingga BSP menikmati overnight interest dari bank, sedangkan Garuda terganggu aliran dana untuk operasionalnya.
KPK tengah menyelidiki potensi kerugian negara akibat keterlambatan pembayaran dari BSP kepada Garuda yang telah berlangsung sejak 2001. Selain mengakibatkan terganggunya {cashflow} Garuda, pengelolaan penjualan tiket domestik kepada BSP domestik itu juga mengakibatkan birokrasi penjualan tiket yang lebih panjang sehingga para biro perjalanan enggan untuk memasarkan tiket Garuda dan akhirnya mengakibatkan penurunan penjualan tiket domestik maskapai penerbangan nasional yang menanggung kerugian hingga 800 juta dolar AS per tahun itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved