Pegiat Media Sosial (medsos) yang juga seorang dokter, dr Tifauzia Tyassumah atau Dokter Tifa, mengatakan, skandal dugaan korupsi era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pelan-pelan terkuak.
Terbaru, pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diminta mengumpulkan dana untuk mendukung pemenangan Jokowi di Pilpres 2019, yang saat itu berstatus sebagai capres petahana.
"Menyimak apa yang terjadi di Kementerian Perhubungan, duit-duit korupsi dikumpulkan untuk pemenangan Pemilu, dan itu diinstruksikan lho!" kata Dokter Tifa melalui akun X pribadinya, dikutip Minggu (19/1/2025).
Dokter Tifa mencurigai instruksi tersebut bukan hanya terjadi di Kemenhub tapi namun juga bisa terjadi di kementerian lain.
"Pastinya juga bukan terjadi hanya di level Kementerian. Tetapi terjadi hingga level bawah-bawah sampai desa-desa," kata Dokter Tifa.
Dokter Tifa mengaku tidak heran apabila hingga hari ini menteri-menteri sampai pejabat level desa masih menunduk-nunduk dan seperti tampak loyal.
"Akhirnya, kok lama-lama saya berpikir, ini makhluk bukan manusia ya, ini sih Set** itself," kata Dokter Tifa.
Dokter Tifa menyebut meski berwajah lugu planga-plongo tapi sangat menjerumuskan. "Tampak plango-plong padahal menjerumuskan begitu banyak orang pada perbuatan jahat, korupsi berantai, yang dia galang dan komandani, merampok uang negara, dengan dalih segala macam proyek, selama 10 tahun!" kata Dikter Tifa.
Sebelumnya terungkap dalam sidang kasus dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Senin 13 Januari 2025 lalu, adanya cawe-cawe menggarong duit negara untuk mendukung pemenangan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Dalam agenda pemeriksaan mantan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Danto Restyawan sebagai saksi disebutkan bahwa Menhub Budi Karya Sumadi (BKS) memerintahkan Direktur Prasarana Kemenhub, Zamrides, untuk mengumpulkan uang Rp5,5 miliar guna keperluan pemenangan Jokowi pada Pilpres 2019.
Saat itu, Danto masih menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Kereta Api Kemenhub.
Uang tersebut dikumpulkan dari para PPK di DJKA yang bersumber dari para kontraktor proyek perkeretaapian.
“Informasinya, Pak Zamrides diminta untuk lari ke luar negeri sementara karena terpantau oleh KPK,” kata Danto pada sidang yang dipimpin Hakim Ketua Gatot Sarwadi, dikutip, Jumat (17/1/2025).[]
© Copyright 2025, All Rights Reserved