Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon mengatakan, DPR akan membahas peristiwa penyerangan kantor DPP PDIP atau yang dikenal dengan peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 (Kudatuli), Namun pembahasan itu akan dilakukan secara terpisah dalam proses uji kelayakan dan kepatutan calon kepala BIN, Sutiyoso.
"Ya itu ada kamar sendiri untuk menelaah persoalan apakah keterlibatannya aktif atau pasif atau menjadi hal yang menjadi unsur pidana atau apa," kata Effendi kepada pers, di Jakarta, Jumat (12/06).
Menurut Effendi, peristiwa Kudatuli adalah fakta sejarah dan merupakan bencana politik yang sangat dramatis. Peristiwa ini tidak mudah dilupakan, bukan hanya oleh kader PDIP, melainkan juga bagi bangsa, sehingga perlu segera dituntaskan.
Effendi mengatakan, soal fit and proper test calon Kepala BIN Sutiyoso, Komisi I DPR hanya akan melakukan hal yang terkait kewenangan Komisi. Proses ini akan mengacu pada Undang Undang intelijen.
"Ya kami akan clearkan nanti semuanya, yang menjadi ranah pertimbangan DPR. Kami tidak bisa memberi respon pertimbangan dalam bentuk seperti ini, kami akan pertimbangkan dari rekam jejak, apa dasar Presiden usulkan Sutiyoso, apa goalnya, apa targetnya," kata anggota DPR asal PDIP ini.
Effendi juga tak bisa memastikan apakah Sutiyoso akan mulus melalui tahapan di DPR. "Kita lihat nanti pertimbangan masing-masing fraksi, kemudian dibawa lagi ke Paripurna. Baru diputuskan," pungkas Effendi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved