Wabah flu burung kini menyerang ribuan itik di beberapa daerah. Pemerintah menyiapkan dana kompensasi bagi para peternak yang terkena depopulasi akibat wabah ini. Kompensasi akan diberikan jika wabah flu burung ini merupakan bencana nasional.
Demikian disampaikan Menteri Pertanian Siswono kepada pers, di Jakarta, Jumat (14/12). Siswono mengatakan masih ada cadangan dana yang bisa dipakai untuk membayar kompensasi tersebut. “Kalau sudah dalam kategori bencana, kita sudah punya cadangan dana," ujarnya.
Secara terpisah, Wakil Mentri Perdagangan, Bayu Krisnamurti mengatakan, saat ini Kemendag sedang melakukan koordinasi dengan komite nasional penanggulangan zoonosis, yakni penyakit yang berasal dari hewan. Upaya ini dilakukan untuk mengukur tingkat bahaya akibat wabah ini.
Kemendag akan melakukan pengawasaan dan pembatasan perdagangan jika wabah ini semakin bertambah besar. “Kalau outbreak besar, Kemendag tugasnya melakukan pengawasan perdagangan, pembatasan perdagangan atau melakukan pelarangan perdagangan diputuskan berdasarkan kondisi penyakitnya," ujar Bayu.
Saat ini, pemerintah masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah unggas yang terinfeksi merupakan unggas lokal atau hanya importasi. Pemerintah akan menggandeng World Heath Organization (WHO) dan Food Agriculturure Organization (FAO) untuk mencari solusi atas serangan flu burung pada itik ini.
Flu burung yang menyerang ribuan itik terjadi di Jawa Timur beberapa pekan lalu. hasil analisa, kematian itik tersebut disebabkan virus H5NI yang tergolong Highly Pathogenic Avian Influenza (HPA) yang memiliki Clade 2.3.2. Ini adalah virus yang sama dengan jenis berbeda yang menjadi endemis pada tahun 2003, yakni Clade 2.1 sub Clade 2.1.3 yang menyerang ayam dan menyebabkan kematian pada manusia.
Virus ini menyebabkan tingkat kesakitan dan kematian yang cukup tinggi pada itik. Berdasarkan data Bbvet Wates dan laporan kematian pada pengantar sampel itik diperoleh data rata-rata kematian itik adalah 39,9 persen dengan persentase terendah 8,3 persen dan kematian tertinggi mencapai 100 persen
Sampai saat ini belum ditemukan serangan virus ini pada manusia. Terkait wabah ini, Kementerian Pertanian masih memproses Permentan mengenai importasi produk dan pakan unggas dari Australia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved