Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diserang puluhan orang tak dikenal, pada Jumat (04/07) siang, saat hendak salat jumat.
Seperti diberitakan pkspiyungan.org, sekitar pukul 11.30 WIB, massa yang berjumlah sekitar 10 orang mendatangi kantor DPD PKS. Mereka mengenakan baju koko putih, celana panjang hitam. Beberapa lagi mengenakan pakaian preman, dan menumpangi 5 buah motor.
Tiba di kantor DPD PKS, mereka langsung melakukan pengrusakan. Barang-barang yang ada diobrak abrik. Seorang penghuni kantor tersebut mengalami penganiayaan. Para pelaku mengeroyok dan mengakibankan korban mengalami luka memar di mata dan wajah.
Tidak hanya itu, mereka juga mengotori kantor PKS dengan melemparkan plastik berisi oli, dan terus mengobark abrik barang-barang yang ada di dalam.
Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq melalui akun twitternya mengatakan, pelaku penyerangan mengenakan baju koko dan peci putih, seolah-olah mereka adalah santri. Menurut ketua Komisi I DPR itu, para penyerang bertindak tidak profesional. “Desainernya lupa kalau santri jam 11.30 sudah duduk di masjid. Gak keliaran pake motor di jalanan.”
Mahfudz yakin, oknum penyerang dipastikan bukan santri. Pasalnya, kalau santri pada waktu tersebut pasti sedang menunaikan ibadah salat Jumat. “Desainernya gagal paham kalau santri gak punya perilaku merusak fisik, main pukul dan lempar oli.”
Mahfudz menganalisis, kejadian penyerangan itu terkait dengan Pilpres 9 Juli mendatang. “Aksi teror semacam ini tdk berdiri sendiri. Ini bgian dari kepanikan pihak yg terancam peluangnya di pilpres.
Dia memprediksi, aksi kekerasan bisa meluas kalau melihat beberapa kejadian terakhir. "Setelah aksi teror thd TV One, skrg kantor2 PKS, lalu... Sangat mungkin aksi teror makin menguat dan meluas."
© Copyright 2024, All Rights Reserved