Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa, Yaman memfasilitasi pemulangan 67 warga negara Indonesia dari negara yang bergolak itu, untuk kembali ke tanah air. Mereka yang dipulangkan terdiri dari 53 orang pelajar, 7 tenaga kerja, dan 4 orang ibu rumah tangga, dan 3 anak-anak.
“Bahwa perlindungan WNI merupakan prioritas dan menekankan pentingnya menjaga keselamatan para WNI di Yaman akibat situasi konflik bersenjata masih terus berlanjut hingga saat ini," jelas Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) KBRI Sanaa, Sulthon Sjahril, kepada pers, Senin (29/08).
Sulthon, mengatakan, pemulangan ini merupakan tahap kelima yang dilakukan pemerintah dalam tahun ini. Para WNI tersebut selama ini tinggal di kota Tarim, Aden, Fiyus, Ibukota Sanaa dan Hudaidah.
Terkait proses pemulangan, Sulthon menjelaskan, para WNI ini diberangkatkan dari Kota Tarim, Republik Yaman menuju Salalah, Kesultanan Oman. Mereka menggunakan transportasi kendaraan darat melalui perbatasan Yaman-Oman. Mereka tiba di Salalah, Oman pada 24 Agustus 2016. Selama di Salalah, mereka ditempatkan pada sebuah shelter yang difasilitasi oleh KBRI Sanaa. Selanjutnya, pada 26 Agustus 2016 seluruh peserta diberangkatkan ke Jakarta melalui Bandara Internasional Salalah dan tiba pada malam harinya.
KBRI Sanaa juga menyampaikan imbauan untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke Yaman hingga situasi di Yaman telah kembali pulih sepenuhnya. Serta, kepada para peserta evakuasi agar sekembalinya ke tanah air diharapkan terus memanfaatkan ilmu dan berbakti kepada tanah air demi kemajuan bangsa dan negara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved