Tertangkapnya pembalak liar asal Medan, Adelin Lis, tak lantas membuat Menteri Kehutanan MS Kaban puas. Kaban malah meminta aparat penegak hukum dapat bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China, Hong Kong dan Singapura, untuk segera menangkap 49 pelaku yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Adelin saja bisa, masa 49 pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tidak bisa ditangkap. Saya kira KBRI bisa diajak bekerja sama untuk menangkap para pelaku kakap tersebut," kata Kaban, setelah bertemu dengan Wapres Muhammad Jusuf Kalla, Selasa (12/9), di Istana Wapres, Jakarta.
Menurut Kaban, DPO yang belum tertangkap itu di antaranya berasal dari Riau, Jambi dan Kalimantan. "Kalau yang kelas teri jumlahnya sampai ribuan. Akan tetapi, yang DPO itu yang harus segera diringkus terlebih dulu. Mereka biasanya lari ke China, Hong Kong dan Singapura. Karena jalur bisnis kayu-kayu ilegal itu biasanya di negara-negara tersebut," jelas Kaban.
Mengenai hasil operasi penertiban pembalakan liar yang terus digalakkan, Kaban menilai cukup berhasil. Menurutnya saat ini dapat dikatakan 80 persen operasi tersebut mendekati keberhasilan, karena terjadi penurunan pembalakan liar di seluruh Indonesia.
"Sekarang ini terjadi penurunan secara drastis, meskipun pembalakan liar itu sekarang masih tetap ada. Tetapi, 80 persen sudah berkurang. Jadi, sekarang ini yang penting adalah upaya penangkapan terhadap para pelaku kakapnya. Dan, kalau sudah berhasil ditangkap, Polri tidak boleh sama sekali memberikan penangguhan penahanan," kata Kaban bersemangat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved