Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terkesan mendua terhadap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) disindir oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf. PKS dianggap penuh dengan kepura-puraan dan tidak menunjukkan citra yang baik sebagai partai Islam.
Nurhayati menyindir PKS yang mengancam keluar setgab. Tetapi, ancaman itu hanya sebatas ucapan. PKS menyatakan belum final bersikap terhadap rencana kenaikan BBM. Akan tetapi, partai itu telah menyebar spanduk penolakan dimana-mana.
Menurut Nurhayati, harusnya PKS malu, apalagi sebagai partai Islam. “Harusnya mereka malu karena di dalam Islam bicara beda tindakan, itu harusnya malu. Orang bicara berbeda (tindakan, red) itu munafik," ujar Nurhayati usai rapat Setgab dengan Wapres Boediono di kediaman dinas Wapres, Jakarta, Selasa malam (04/06).
Nurhayati mempertanyakan sikap PKS. Menurut dia, PKS justru yang dzolim. Penuh dengan kepura-puraan dengan mengancam-ancam keluar koalisi. “Jangan seolah-olah dikeluarkan didzolimi. Ada di dalam pemerintah tapi merongrong pemerintah," ujar Nurhayati.
Anggota Komisi I DPR ini juga menilai PKS sebagai partai yang aneh. Mengaku dipihak rakyat, berkoalisi dengan rakyat tetapi tetap menempatkan menterinya di pemerintahan hasil koalisi. “Biar masyarakat yang menilai. Berkoalisi dengan rakyat tetapi menterinya di kabinet," katanya.
Dalam rapat dengan Wapres, hampir seluruh pimpinan Fraksi dan Ketua Umum partai setgab hadir. Sebut saja Aburizal Bakrie, Suryadharma Alie, Muhaimin Iskandar, Hatta Rajasa. Hadir Ketua-ketua fraksi seperti Hasrul Azwar PPP, Tjatur Sapto Edy PAN, Marwan Jafar PKB, Setya Novanto Golkar. Sementara itu, petinggi PKS tidak menghadiri rapat tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved