Kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih belum tertandingi oleh bank lain. Hingga kuartal I-2011 bank ini telah menyalurkan KUR Mickro BRI sebesar Rp11,6 triliun. Angka ini melonjak drastis jika dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2009 sebesar Rp3,4 triliun.
Kepada pers, Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Bank BRI Djarot Kusumayakti mengatakan telah terjadi lonjakan penyaluran KUR Mikro sebesar Rp8,2 triliun. “BRI sejak awal telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan bisnis mikro yang berkualitas. Hal tersebut sangat terlihat dari kualitas kredit KUR yang sangat bagus. Ini sebabkan lonjakan penyaluran kredit KUR Mikro," ujar dia, dalam siaran pers, Kamis (21/06)..
Dari total realisasi di atas, non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah KUR Mikro BRI hanya sebesar 2,51 persen atau jauh di bawah rasio yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) sebesar 5 persen.
Djarot mengatakan, BRI telah melakukan revitalisasi dalam 4 hal. “Pertama, kami menambah jumlah nasabah baru melalui KUR. Tahun 2009, Nasabah KUR Mikro kami hanya 1,344 juta nasabah. Sekarang menjadi 1,968 juta nasabah," ujar Djarot.
Kata Djarot, sebagian nasabah KUR Mikro ini sudah bermigrasi ke kredit mikro komersial. “Mereka loncat ke sana sebab kemudian usahanya bagus dan makin bankable. Sangat menggembirakan.”
Kunci kedua, BRI meningkatkan akses ke nasabah KUR BRI. "Kami melakukan ekspansi outlet untuk memperluas penetrasi pasar. Bukan di area itu-itu saja, tapi benar-benar di wilayah-wilayah baru," ujar Djarot.
Dia mengatakan outlet yang tersebar dan layanan bagi nasabah yang lebih mikro akan memberikan akses keuangan yang lebih luas untuk mendukung pengembangan wirausaha mikro. Outlet tersebut baik berupa kantor unit BRI, Teras BRI, maupun Mobile Teras BRI (Teras Keliling).
Ketiga, BRI memperbanyak sumber daya manusia dengan merekrut mantri (Account Officer kredit mikro) baru. "Untuk dapat menyalurkan pinjaman mikro dengan lebih baik dan prudent, sejak setahun terakhir BRI melakukan percepatan didalam perekrutan pekerja pemasar kredit mikro," imbuh Djarot.
Hasilnya bila pada 2009, BRI hanya sebanyak 7.373 mantri (AO), pada 2012, perseroan sudah memiliki 12.354 mantri. "Berarti kami sudah merekrut sebanyak 4.981 mantri dari 2009 lalu. Sekaligus membuka lapangan kerja baru sebanyak itu," ujar Djarot.
Bank BRI juga terus meningkatkan kapasitas outlet. Diutarakan Djarot, selain ektensifikasi melalui ekspansi, langkah revitalisasi juga dilakukan dengan meningkatkan kapasitas penyaluran kredit per outlet. Caranya, BRI menambah jumlah mantri untuk masing-masing outlet sehingga akan dicapai kapasitas produktivitas penyaluran kredit per outlet yang optimal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved