Pembaruan data geologi di kawasan pesisir barat-selatan serta wilayah tengah Provinsi Aceh menemukan fakta, sepanjang ruas jalan wilayah barat, selatan dan tengah Aceh berpotensi longsor. Hasil penelitian menemukan, setidaknya ada 682 titik yang berpotensi longsor.
Demikian hasil penelitian awal yang dilakukan oleh pusat riset tsunami dan mitigasi bencana Universitas Syiah Kuala, bersama Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), dan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI).
Kata Ketua Tim Peneliti Ibnu Rusidy kepada pers, di Banda Aceh, Kamis malam (21/06), potensi longsor di sepanjang ruas jalan wilayah barat, selatan dan tengah Aceh itu perlu ditangani untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
Ibnu mengatakan, selanjutnya di masa mendatang akan dilakukan survei detil setiap lereng di Aceh melalui survei ketidakmenerusan (discontinuity survey). Dari 682 lebih titik potensi longsor, terang dia, tercatat lebih 75 titik di ruas jalan Banda Aceh- Calang (Aceh Jaya), sebanyak 55 titik di jalan Meulaboh, Sungai Mas (Aceh Barat).
Selanjutnya, sekitar 29 titik ada di sepanjang jalan di Aceh Selatan, tercatat 81 titik di jalan Aceh Barat Daya (Abdya), Terangon (Gayo Lues), dan 442 titik jalan Aceh Tengah-Kutacane (Aceh Tenggara).
Ibnu menyebutkan jenis longsor yang dimungkinkan terjadi di kawasan tersebut adalah rotasional, translasi, jatuhan batu, aliran debris (rombakan) dan rayapan (creep).
© Copyright 2024, All Rights Reserved