Harga minyak mentah dunia turun tajam pada Kamis (21/06) atau Jumat pagi waktu Indonesia. Harga minyak melorot seiring berkurangnya harapan untuk pertumbuhan ekonomi global yang lebih kuat dan melimpahnya stok minyak yang dimiliki Amerika Serikat.
Dalam perdagangan Kamis, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan minyak mentah Brent North Sea yang menjadi acuan utama mengalami penurunan lebih dari 3,7 persen.
Permintaan atas minyak melemah setelah data mengindikasikan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, China dan Eropa melemah. Sementara data dari departemen energi AS menunjukkan persediaan minyak mentah AS melonjak secara tak terduga.
Kontrak acuan AS, minyak mentah WTI atau light sweet untuk pengiriman Agustus, jatuh US$3,25 dolar dari harga Rabu menjadi ditutup pada US$78,20 per barel, tingkat terendah sejak awal Oktober.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli turun US$3,46 dari penutupan Rabu menjadi US$89,23 per barel, perjalanan pertama di bawah batas 90 dolar AS sejak Desember 2010.
Kurangnya upaya stimulus baru dan penurunan proyeksi pertumbuhan AS oleh Federal Reserve pada Rabu, diikuti Kamis oleh angka suram pada indeks pembelian manajer (PMI) China yang dipantau ketat dari bank HSBC, yang jatuh ke 48,1 pada Juni dari 48,4 pada Mei karena ekspor menyusut dan permintaan domestik lemah.
Di Eropa, PMI lebih luas Uni Eropa untuk Juni dari perusahaan riset Markit berada di tingkat yang terendah selama tiga tahun, karena sentimen bisnis memburuk di kawasan yang dilanda krisis tersebut, survei penting menunjukkan Kamis.
Di atas semua itu adalah kejutan lonjakan cadangan minyak komersial AS. Persediaan tak terduga meningkat 2,9 juta barel pada pekan lalu ke tingkat tertinggi selama hampir 22 tahun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved