Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap kepada penggantinya nanti untuk meneruskan pembenahan. Pemerintahan mendatang harus terus menjaga sinergi dengan semua pihak untuk mencapai kemajuan bangsa ini.
Pesan itu disampaikan SBY saat membuka acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Rabu (27/11). “Saya tinggal 11 bulan, saya serahkan ke pengganti saya. Dilanjutkan pemberesannya," ujar SBY.
Pemerintahan mendatang, harus tetap menjaga sinergi antara pemerintah dan parlemen. Keduanya tidak boleh terus menerus bertentangan. Selain itu, sinergi juga antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah harus terus dijaga. Masih banyak kekurangan di jajaran pemerintah sehingga sinergi diperlukan.
Disamping itu, dibutuhkan pula sinergi pemerintah dengan dunia usaha, baik dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta. Sinergi dalam kerjasama internasional juga tidak bisa diabaikan.
SBY juga sempat menyinggung soal ramalan bahwa Indonesia bakal jatuh dari peta politik dunia. SBY menegaskan, dengan kebersamaan seluruh rakyat Indonesia, ramalan itu tidak akan pernah terjadi. Dengan kebersamaan bangsa ini, setiap tantangan berat yang menimpa Indonesia bisa dilewati bersama-sama.
“This is our spirit. This is spirit yang harus kita jaga. I trust you all rekan-rekan penerus pemerintahan ini, pengganti saya dan semua yang pernah memimpin negara ini. Mulai dari Bung karno Pak harto, Pak Habibie, Gusdur, Bu Mega dan saya sendiri," ujar SBY.
Pada bagian lain, SBY meyakini suhu politik menjelang pemilu 2014 mendatang akan semakin memanas dan penuh gejolak. Oleh karena itu, membangun stabilitas politik sebagai persiapan menghadapi pagelaran lima tahun sekali itu dinilainya sangat penting.
“Kita membutuhkan stabilitas politik. Hampir pasti suhu politik akan memanans. Namanya pemilu," ujar SBY.
SBY mengatakan, suhu politik yang panas itu tidak boleh sampai melebihi kepatutan. Indonesia harus dapat menjaga suasana yang sudah kondusif saat ini hingga 2014 mendatang. "Tahun 1999 bisa, 2004 bisa, 2009 bisa, Insya Allah 2014 juga bisa," lanjut dia.
Kunci dari menjaga suasana kondusif tersebut, tambah SBY, adalah penerapan keamanan dan ketertiban nasional (Kamtibnas). SBY menilai, pada 2012 lalu, Kamtibnas berada dalam kondisi yang sangat buruk.
“Luar biasa benturan dulu. Bentrok di mana-mana. (Bentrok antar) suku, agama, daerah," kata politisi Partai Demokrat itu.
Namun, pada tahun 2013 ini, SBY menilai Kamtibnas sudah jauh lebih baik dengan minimnya konflik. Presiden berharap kondisi seperti ini dapat dijaga oleh segenap masyarakat hingga Pemilu 2014 selesai. "Karena kalau sudah politik tidak stabil, keadaan sosial carut marut, tekanan akan besar," tandas SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved