Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kegembiraannya atas tertangkapnya tersangka otak pembalakan liar ({illegal logging}) Adelin Lis oleh aparat Indonesia di Beijing, China, serta meminta aparat penegak hukum juga bisa menangkap para pelaku utama perambahan hutan lainnya.
"Saya merasa gembira dan menyampaikan penghargaan kepada penegak hukum kita yang telah dapat menangkap seseorang yang diduga sebagai arsitek atau pelaku utama kejahatan illegal logging," kata Presiden kepada pers di Helsinki, Finlandia, Senin malam waktu setempat, usai melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Gedung KBRI Helsinki.
Presiden Yudhoyono meminta aparat penegak hukum yaitu polisi, kejaksaan dan pengadilan agar memproses kasus illegal logging dengan sangat serius, menjatuhkan hukuman yang benar-benar setimpal, serta berupaya keras mengembalikan kekayaan negara yang dirampok para pelaku kejahatan.
"Saya ingin betul jaringannya bisa diangkat. Kita tahu bahwa ini bukan jaringan yang sifatnya nasional, tapi juga regional, atau internasional. Sangat tidak adil, kayu Indonesia dicuri, lingkungan kita rusak. Secara ekonomi, kita dirugikan, rakyat kita yang di depan yang menjadi korban utama," katanya.
Kendati ratusan orang sudah ditahan dan diadili dan sebagian mendapat sanksi dalam kasus pembalakan liar, Presiden Yudhoyono menyadari bahwa persoalan masih tersisa, yaitu siapa di balik itu semua. ”Tidak adil kalau yang dijerat hanya pelaku di lapangan, sementara cukongnya, otak dan arsiteknya yang mendapat ratusan triliun aman dan tidak tersentuh sama sekali oleh hukum," tandas SBY.
"Sementara penyandang dana, arsiteknya, pelaku utamanya yang mendapatkan ratusan miliar bahkan triliunan rupiah dari kejahatan ini aman, tidak tersentuh sama sekali oleh proses hukum kita," tambah Presiden.
© Copyright 2024, All Rights Reserved