Satuan Tugas Operasi Tinombala yang merupakan gabungan prajurit TNI dan Polri berhasil melumpuhkan 2 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso. Keduanya adalah Andika Eka Putra dan Basri. Andika tewas dalam baku tembak, sedangkan Basri berhasil ditangkap hidup.
Kepada pers di Jakarta, Rabu (14/09), Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, Basri ditangkap di Sektor Satu, Poso, Pesisir Selatan, sekitar pukul 09.00 WIB tadi. "Kondisi Basri hidup," ujar Boy.
Basri ditangkap bersama DPO lainnya bernama Andhika. "Andhika tewas," ujarnya.
Saat ini, tim Satgas masih berupaya membawa Basri juga mengevakuasi jasad Andhika.
Basri yang punya nama lengkap Mohammad Basri bin Baco Sampe alias Ayas alias Bagong alias Opa itu adalah anak pertama dari empat bersaudara.
Selama tahun 2002 sampai 2006 Basri bergabung dengan Jamaah Islamiyah (JI) Tanah Runtuh, Poso. Dia diketahui mengikuti pelatihan militer (Tadrib asykari) tahun 2003 masuk angkatan "UHUD II".
Dengan penangkapan ini, buronan dan DPO kelompok Santoso yang tersisa tinggal 13 orang. Itu termasuk Ali Kalora, orang kepercayaan Santoso yang diduga juga punya peran sentral pasca meninggalnya Santoso di tangan aparat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved