Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau warga masyarakat untuk tidak mudah terseret oleh seruan yang dikeluarkan oleh Islamic State in Iraq and Syria (ISIS). Presiden menegaskan, tidak setiap masalah yang terjadi di Timur Tengah ataupun di negara-negara Islam lainnya, merupakan persoalan agama Islam.
"Negara bertanggung jawab menyelamatkan warga negaranya, untuk tidak melakukan tindakan yang mengancam keselamatan warga itu sendiri," ujar Presiden pada sidang kabinet terbatas bidang Politik Hukum dan Keamanan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (04/08).
Indonesia, ujar SBY, memiliki undang-undang, sistem dan kebijakan untuk bersikap tegas untuk melindungi rakyatnya agar tidak terombang-ambing oleh hasutan.
SBY menegaskan, tidak setiap masalah yang terjadi di Timur Tengah ataupun di negara-negara Islam lainnya, merupakan persoalan agama Islam. Kerap kali, persoalan yang terjadi merupakan persoalan dalam negeri, yang melibatkan sesama warga Muslim.
"Kita memahami mayoritas penduduk kita Muslim, sehingga selalu setiap ada persoalan di Timur Tengah memang banyak mengundang kepedulian masyarakat kita. Namun tidak semua persoalan itu merupakan persoalan agama," ujar Presiden.
Hadir dalam sidang kabinet terbatas itu antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Kapolri Jendral Sutarman, Panglima TNI Jendral Moeldoko, Jaksa Agung Basrief Arief, Menlu MArty Natalegawa, Mendagri Gumawan Fauzi, Mensesneg Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Keuangan Chatib Basri, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
© Copyright 2024, All Rights Reserved