Inspeksi mendadak (sidak) menjadi jurus baru bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengupayakan pemberantasan dan pencegahan korupsi. Strategi sidak ini menjadi soft enforcement bagi KPK, untuk memberikan shocking, yang tujuannya diarahkan kepada proses pelayanan publik yang lebih baik.
Demikian disampaikan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, kepada pers, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (04/08). Ia mengatakan, saat ini KPK memang sedang konsentrasi untuk melakukan evaluasi sidak.
"Sidaknya itu ada di KIR sama di TKI. Terus, kedua, menentukan jadwal ketemu dengan Migrant Care. Kalau bisa Minggu ini juga, karena KPK punya studi, Migrant Care punya studi. Nah itu kita mau integrasikan," ujarnya.
Bambang menyebut, ada hal menarik dari temuan Migrant Care, dimana LSM ini akan membawa orang-orang yang pernah diperas. Tentunya, testimoni dari orang-orang yang ditenggarai sebagai korban ini akan menjadi sesuatu masukan berharga bagi KPK untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Sementara itu, menyangkut sidak KIR, KPK akan melakukan review pada pekan ketiga Agustus. Artinya, sebelum pekan ke-4 akan dibeberkan semua hasil studi KPK termasuk hasil sidak. "Supaya nanti kemudian ada perubahan-perubahan governance diproses KIR itu akan lebih bagus lagi," tukasnya.
Bambang mengatakan, KPK juga akan mewadahi masukan dari masyarakat dan elemen lainnya, dimana hal itu juga akan menjadi bahan diskusi dengan tujuan untuk memfokuskan tempat-tempat pelayanan publik yang mesti dilakukan sidak. Namun, hal itu masih menunggu hasil konsolidasi berbagai pihak termasuk Satgas yang ada.
"Kita mau lihat itu, nanti kalau ada masukan dari masyarakat, satgas-satgas akan diputuskan kemana lagi sidaknya itu. karena ini gak mungkin diselesaikan melalui sidak. Sidak itu hanyalah pintu masuk," tuturnya.
Bambang menambahkan, cara soft enforcement ini nantinya akan dikombinasikan dengan hasil kajian KPK dan studi-studi dan sejumlah agenda aksi yang telah direncanakan.
"Jadi, kan sekarang begini. Ternyata banyak yang disebut pity corruption, gitu. Korupsi-korupsi kecil yang sifatnya masif. Kajian itu kan lebih kepada national interest kita. Ada bagian yang memang belum tersentuh. Gimana cara menyentuhnya? Kami kemudian mencoba mengevaluasi program dan dihasilkanlah kalau gitu pake soft enforcement, strateginya adalah sidak untuk shocking. Nanti dievaluasi, sejauh mana keberhasilannya dan apa langkah lanjutan," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved